JATIBARANG- Pedagang Pasar Sandang Mingguan (Rabu-Minggu) Jatibarang yang biasa membuka lapaknya di sepanjang Jalan Moyor Dasuki Jatibarang hanya bisa pasrah.
Pasalnya, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jatibarang sebagai Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menutup sementara aktivitas perdagangan terhitung dari tanggal 9 sampai 30 Desember 2020.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Satgas Covid-19 Kecamatan Jatibarang untuk memutus penyebaran virus coron, khususnya di wilayah Kecamatan Jatibarang.
Bahkan Satgas Covid-19 Kecamatan Jatibarang, membuat video pendek berdurasi 1,4 menit yang dibagikan melalui jejaring media sosial. Dalam viedo itu, tampak Camat Jatibatang Indra Mulyana SAP MSi didampingi Kapolsek Jatibarang AKP Alka Nurani dan Danramil Jatibarang Kapten Kav Sugianto menyampaikan alasan penutupan sementara Pasar Sandang Jatibarang. Menurutnya, penutupan sementara Pasar Sandang Jatibarang dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Kami berharap pengertian dukungan dan kerja sama saudara-saudara sekalian demi kemaslahatan dan keselamatan jiwa semua khususnya Kecamatan Jatibarang dan Kabupaten Indramayu pada umumnya,” ujar Indra dalam video pendek tersebut.
Sementara itu, penutupan Pasar Mingguan Sandang Jatibarang mendapat tanggapan dari masyarakat. Salah seorang warga, Suherman (50) mengaku, mendukung langkah Satgas Covid-19 Kecamatan Jatibarang yang menghentikan sementara waktu kegiatan Pasar Mingguan Jatibarang sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus corona terutama di wilayah Kecamatan Jatibarang yang merupakan zona merah.
Namun, lanjut Suherman, untuk memutus mata rantai penyebaran virus membutuhkan komitmen bersama pelaku usaha dan pusat perbelanjaan atau perkantoran di Wilayah Jatibarang, dan Satgas Covid-19 tingkat desa, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi penerapan protocol kesehatan (prokes) dengan 3M yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Satgas Covid-19 tingkat desa harus memantau dan menghimbau kepada warganya jika berpergian keluar daerah harus lebih berhati-hati dengan disiplin 3M, karena banyak warga yang terpapar virus setelah melakukan bepergin keluar daerah,” katanya. (oni)