LOSARANG-Para pelaku usaha Rumah Makan (RM) di sepanjang Jalur Pantura Bumi Wiralodra berharap agar harga bahan pokok tetap stabil. Tidak mengalami lonjakan secara drastis menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Nanda, pengelola RM Padang menuturkan, setiap menjelang perayaan dua hari besar itu harga-harga kebutuhan pokok selalu mengalami peningkatan.
Kenaikan harga biasanya dimulai pada H-2 atau H-1 hari raya Natal. Dampaknya dia kewalahan untuk memenuhi kebutuhan dagangannya.
“Menjelang Nataru tahun kemarin saja harga daging sapi sampai tembus Rp160 ribu. Belum harga daging ayam, telur dan sayuran. Lonjakannya rata-rata diatas 30 persen,” ungkapnya kepada Radar, Senin (14/12).
Meski naik, tidak sampai berpengaruh pada omzet jualannya. Sebab, tahun lalu usahanya masih normal.
Rumah makannya yang terletak ditepi jalan raya pantura tetap ramai pembeli. Terutama para pengendara yang pulang mudik hendak menikmati waktu liburan.
“Nah kalau sekarang? Jalur pantura gak bakalan ramai gegara corona. Ini sangat berpengaruh sekali terhadap usaha kami,” keluhnya.
Pemilik rumah makan lainnya, Rudin juga berharap agar harga bahan pokok dapat tetap stagnan sampai awal tahun depan. Walau diakuinya, saat ini memang harga sudah mulai naik. Namun menurutnya masih dalam tingkat yang wajar, sehingga belum mempengaruhi terhadap jumlah pembeli.
“Harapannya agar harga-harga barang pokok tidak naik terlalu drastis. Minta pemerintah bisa menjaganya. Kan sekarang semua usaha lagi pada kena dampak Covid-19,” ujarnya.
Rudin menyatakn, pandemi virus corona atau Covid-19 ikut menghantam para pelaku usaha rumah makan. Rata-rata omzet harian para pedagang turun lebih dari 50 persen. Sampai-sampai ada rekan-rekannya yang memilih gulung tikar ketimbang terus merugi. “Yang lain sih sudah ada yang keok, pada tutup. Kita, alhamdulillah masih bisa bertahan walau omzet menurun,” katanya. (kho)