CIREBON – IPSI Kota Cirebon tidak ingin gagal kedua kalinya. Top organisasi cabang olahraga (cabor) pencak silat itu ingin merebut kembali kejayaan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat. Target mereka adalah berjaya pada Porprov Jawa Barat tahun 2022.
Dua tahun lalu, IPSI gagal mempertahankan perolehan tiga medali emas yang diraih di Kabupaten Bekasi pada Porprov Jabar 2014. Dalam perhelatan di Kabupaten Bogor tersebut, kontingen pencak silat Kota Udang hanya mampu membawa pulang satu medali emas, diraih oleh Abimanyu.
Lalu apa yang sudah dilakukan IPSI untuk mengejar targetnya? Sejauh ini, induk cabor bela diri asli Indonesia itu baru melaksanakan seleksi atlet. Puluhan atlet terjaring dari nomor seni dan tarung. Kepada para atlet inilah IPSI menggantungkan harapan.
Tapi bukan itu saja. IPSI rupanya tidak terburu-buru melaksanakan pemusatan latihan. Pelatih pencak silat Kota Cirebon, Abdul Muis mengatakan, pemusatan latihan cabang (pelatcab) baru akan dilaksanakan awal tahun depan. “Kita tidak tergesa-gesa. Kan banyak yang perlu dipersiapkan sebelum kita buka pelatcab,” katanya kemarin.
“Perencanaannya harus matang. Kita masih memiliki waktu satu bulan ke depan untuk mengatur beberapa pertemuan sebelum memutuskan jadwal pelatcab,” imbuhnya.
Pasca seleksi, skuad pencak silat Kota Udang memang terlihat lebih komplet dari Porprov sebelumnya. Pada kategori tarung putra, kembalinya Lukmanul Hakim yang sempat absen membela Kota Cirebon pada Porprov sebelumnya, dipercaya bakal menambah kekuatan tim Kota Udang. Pesilat PAKSI Kota Cirebon itu diyakini bakal moncer.
Pada nomor seni, aksi Muhammad Rijal Al-Ayubi dan Azka Alivia Azzahra dari Perisai Diri, juga dipercaya bakal mendorong prestasi IPSI Kota Udang kembali ke tempat yang semestinya. Kuncinya adalah tinggal bagaimana IPSI menentukan siapa pelatih yang akan memimpin pelatcab tahun depan. IPSI harus memiliki pelatih yang mampu mengangkat mental juara para pesilat andalannya.
Ketua Umum IPSI Kota Cirebon, Bambang Prawoto mengungkapkan, ada banyak pelatih berkuailtas di Kota Cirebon. Tapi tidak semuanya memiliki karakter juara. Maka, IPSI tak akan sembarangan memilih.
Tidak Sembarangan Pilih Pelatih

