INDRAMAYU – Satpol PP Provinsi Jawa Barat bersama dengan Satpol PP Kabupaten Indramayu dan unsur lainnya melakukan Operasi Pengawasan Protokol Kesehatan di Kabupaten Indramayu, Selasa (15/12). Baru beberapa menit operasi dilakukan, puluhan pelanggar berhasil ditindak dan diberikan sanksi.
Operasi Gabungan yang dikomandoi Satpol PP Provinsi Jawa Barat itu, merupakan upaya untuk mendisiplinkan masyarakat Kabupaten Indramayu dalam menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, angka pasien terkonfirmasi positif masih sangat tinggi dan terus bertambah.
Pantauan Radar di lapangan, masyarakat yang terkena operasi tersebut tidak menggunakan masker ketika keluar rumah. Mereka kebanyakan ABG, ibu rumah tangga, dan para pekerja di sektor wiraswasta. Mareka pun didata oleh petugas dan diberikan sangsi ringan. Mulai dari pushup, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga menghafal Pancasila.
Dalam razia tersebut, ada 1 kendaraan odong-odong yang dinaiki oleh puluhan anak-anak tidak mengenakan masker satu pun. Ada pula 1 ASN dan penumpang mobil dinas tidak mengenakan masker. Terhadap pelanggaran tersebut, mereka diberikan sanksi berupa hukuman sosial dan hukuman lainnya. Mereka juga berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, dan mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Sat Pol PP Provinsi Jawa Barat, Guntur Santoso mengatakan, berdasarkan evaluasi di tingkat provinsi bahwa Kabupaten Indramayu cukup tinggi dalam penyebarannya. Untuk itu, operasi yang dilaksanakan diharapkan memberikan edukasi bagi masyarakat Indramayu.
“Angka kasus Covid-19 di Indramayu cukup tinggi, untuk itu operasi gabungan ini dilaksanakan di Kabupaten Indramayu. Kami harap ada perubahan perilaku ditengah masyarakat,” kata Guntur.
Sementara itu Plt Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu, Hamami Abdulgani mengatakan, operasi gabungan ini tidak hanya dilakukan di satu tempat namun akan dilanjutkan di tempat lainnya di Kabupaten Indramayu.
“Alhamdulillah kita bisa melakukan operasi gabungan, mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan,” tegas Hamami. (oet)