“Mereka pakai baju SMP semua. Mereka kejar-kejaran. Kami tidak bisa mengatakan kronologis kecelakaan atau tawuran. Kami harap dengan CCTV itu dan keterangan saksi, polisi berhasil mengungkap siapa saja yang terlibat peristiwa tersebut,” ujarmya.
Diberitakan Radar Cirebon sebelumnya, warga Desa Cilukrak, Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dibuat geger. Tiga remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdarah-darah. Namun, tidak ada yang tahu jelas, mengapa remaja tersebut terluka. Ada yang menyebutkan tawuran dan adapula yang mengatakan kecelakaan lalu lintas.
Pasalnya, mereka tidak bisa dimintai keterangan. Remaja tersebut masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Plumbon. Sementara, salah satu korban yang sudah sadar tidak bisa dimintai keterangan karena trauma.
“Iya bener ada kejadian, pada Sabtu (12/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Tapi, belum jelas kenapa. Apakah kecelakaan atau tawuran? Saksi tidak kuat, tidak ada yang tahu persis. Hanya baru katanya,” kata Ikhwan aparat Desa Cilukrak.
Ikhwan mendapatkan informasi adanya remaja terkapar tak sadarkan diri dari masyarakat, sekitar pukul 14.00. Ia langsung bergegas ke lokasi kejadian. Setibanya di TKP, Ikhwan melihat dua remaja terkapar, dan satu temannya hanya terdiam, trauma dan dikerumuni oleh masyarakat setempat.
“Ketiga orang masih SMP. Satu anak sadar, tapi saat ditanya diam terus tidak mau jawab. Dua lainnya, tidak sadar. Kita tidak tahu identitasnya. Diduga orang Majalengka. Mereka bertiga naik satu motor, Honda Beat nopol E 2039 UE. Di lokasi kejadian, terlihat pagar warga roboh,” tuturnya.
Ikhwan dan temannya juga berusaha menggali informasi dari masyarakat yang ada di lokasi kejadian. Sayangnya, tidak ada warga yang tahu persis. Banyak yang mengatakan kalau korban, tawuran geng motor. Namun, tidak ada yang bisa menunjukkan buktinya. “Kebetulan sepi. Kalau pun ada yang tahu, pas korban sudah jatuh, karena bunyi keras ada pagar yang rubuh akibat benturan,” jelasnya.
Ikhwan mengaku, sempat mendapatkan informasi dari penjual mi ayam yang melihat korban sebelum jatuh. Sebelum kejadian, korban bersama dengan teman-temannya konvoi dari arah Desa Balerante menuju Desa Kepuh. Setelah itu, saksi hanya tahu korban terkapar.