KUNINGAN–Pemerintah Kabupaten Kuningan ternyata masih mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 di tahun 2021 sekitar Rp7,5 miliar. Anggaran tersebut telah dimasukan pada ABPD TA 2021 yang masuk dalam Belanja Tidak Terduga (BTT). Jumlahnya lebih sedikit dari tahun 2020. Pada APBD TA 2020, anggaran penanganan Covid-19 mencapai Rp70 miliar lebih.
Pada tahun 2020, penyerapan anggarannya untuk membeli sebuah bangunan gedung sebagai ruangan isolasi bagi pasien positif Corona. Termasuk dengan pengadaan 75.000 paket sembako yang dikhususkan bagi warga terdampak Covid-19. Belum lagi untuk pengadaan alat, obat serta aktivasi posko crisis center dalam penanganan Covid-19.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kuningan Dr A Taufik Rohman MPd MSi menuturkan, di tahun 2021 anggaran untuk penanganan Covid-19 baru disiapkan sebesar Rp7,5 miliar. “Sementara sudah dianggarkan, tidak sebesar tahun 2020 ya. Itu sementara dengan APBD memberikan Rp7,5 miliar untuk Covid-19, itu masuk ke dana BTT atau belanja tak terduga,” jelas pria yang sebelumnya menjabat Kepala Bappenda Kabupaten Kuningan tersebut dalam keterangan persnya, Selasa (15/12).
Menurutnya, anggaran Rp7,5 miliar itu masih dapat bertambah sesuai dengan perkembangan Covid-19 di tahun 2021 nanti. Jika pandemi belum juga mereda, refocusing anggaran besar kemungkinan kembali dilakukan. “Jadi, kita lihat perkembangannya, nanti kalau baik ya selesai mungkin, tidak perlu ditambah. Tapi kalau kurang baik, berarti ada regulasi lagi, bisa ditambah dengan refocusing anggaran,” katanya.
Dia mengaku, kalau anggaran penanganan Covid-19 di tahun 2020 sebesar Rp70 miliar itu, awalnya hanya dianggarkan Rp5 miliar di dana BTT. “Kalau saat tahun 2020 awalnya hanya ada Rp5 miliar di BTT, berhubung ada Covid-19 diharuskan melakukan refocusing. Pertama Rp18 miliar, tambah jadi Rp40 miliar, setelah itu jadi Rp70 miliar,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Taufik juga menyampaikan kaitan dengan APBD Kabupaten Kuningan tahun 2021 yang mengalami penurunan, dibanding dengan tahun 2020. “APBD 2020 sekitar hampir Rp3 triliun dan tahun 2021 Rp2,6 triliun. Ada penurunan, karena posisi pemerintah daerah pendapatannya belum pulih,” tutupnya. (ags)