Dinkes Telusuri Kontak Erat Pasutri Dokter

Dinkes Telusuri Kontak Erat Pasutri Dokter
0 Komentar

CIREBON – Kadinkes Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes menyebut, saat ini pihaknya masih terus melakukan tracing dan tracking terkait meninggalnya pasutri dokter yang merupakan warga Kecamatan Kedawung.
Menurut Hj Eni, dari hasil penelusuran sementara, yang bersangkutan sebelum dinyatakan terpapar sempat kontak dengan OTG yang belakangan diketahui terkonfirmasi positif saat bekerja di Indramayu.
“Saat itu yang bersangkutan kontak dengan OTG, sudah diswab, tapi belum keluar hasilnya. Setelah kontak itu, sehari setelahnya si OTG hasilnya keluar dan dinyatakan positif. Karena khawatir, yang bersangkutan kemudian swab tapi hasilnya negatif. Ini mungkin terjadi karena virusnya belum inkubasi, jadi belum terdeteksi,” ujarnya.
Eni pun membenarkan pasutri tersebut kemudian menggelar hajatan. Ini dilakukan karena hasil tes sebelumnya negatif. Pasca hajatan, yang bersangkutan mengalami gejala klinis seperti demam dan sesak nafas. Akhirnya diswab kembali dan dinyatakan positif.
“Swab awalnya di Indramayu. Ketika hasil swab test keluar positif kemudian dirawat di RSUD AWN. Masuk itu Jumat malam Sabtu. Waktu itu yang masuk suaminya dulu, sementara isterinya baru masuk keesokan harinya,” imbuhnya.
Saat awal-awal, kondisi keduanya cukup bagus. Keduanya sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik. Pemburukan sendiri terjadi setelah keduanya dirawat. “Beberapa hari dirawat itu bagus kondisinya. Lalu mengalami pemburukan,” bebernya.
Dari informasi yang ia terima, keduanya memiliki komorbid. Sang suami diketahui memiliki diabetes melitus dan sang isteri diketahui mengidap asma. “Setelah beberapa hari dirawat, sang suami kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Setelah itu isterinya juga dirujuk ke RS Mitra Plumbon,” tambahnya.
Kondisi sang isteri sendiri terus mengalami pemburukan. Upaya penyelamatan pun terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan transfusi plasma darah. Namun kondisinya terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia. Dua hari berselang, sang suami yang dirawat di RSPI juga akhirnya meninggal dunia.
“Plasma darah untuk sang isteri sudah masuk 1 kantong, tapi kondisinya sudah mengalami pemburukan dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.
Eni pun mengaku, berpulangnya dua dokter tersebut merupakan kehilangan yang sangat mendalam bagi keluarga dinas kesehatan, baik Cirebon maupun Indramayu.

0 Komentar