CIREBON – Banjir yang menimpa empat kecamatan pada Kamis malam (17/12), berlanjut hingga Jumat siang (18/12). Banjir yang tingginya mencapai 60 cm itu, merendam dua desa yakni Astanamukti dan Pengarengan, Kecamatan Pangenan.
Pantauan Radar hingga pukul 13.00 WIB di dua desa tersebut, beberapa blok masih terdapat genangan air imbas meluapnya Sungai Singaraja. Sehingga mengganggu pengguna jalan.
Warga Blok Wage Desa Pengarengan, Muhammad Husen kepada Radar mengatakan, air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. “Air sungai mulai naik jam 1 malam dan masuk ke perumahan warga sekitar jam 3 pagi sebelum subuh,” ujarnya, kemarin.
Hingga pukul 13.00 WIB, genangan air masih terjadi di perumahan warga. Ketinggian sekitar 30 cm dari jalan raya. Menurut Husen, desanya sudah sering mengalami kebanjiran hampir setiap tahun. “Makanya kalau Lemahabang sudah banjir, warga di sini sudah siaga malam atau dini harinya. Pasti desa kami kebanjiran,” ungkapnya.
Dia mengaku kecewa, meskipun setiap tahun menjadi langganan banjir, namun tidak ada usaha apapun dari pihak terkait untuk melakukan normalisasi Sungai Singaraja. “Penyakitnya cuma satu, Sungai Singaraja dangkal. Coba diperbaiki ya desa kami bebas banjir. Ini malah saya lihat nggak ada perbaikan apa-apa di Sungai Singaraja,” jelasnya.
Terpisah, warga Blok Kliwon Desa Astanamukti, Herman mengatakan, banjir di desanya terjadi pukul 03.00 WIB. Ketinggian sekitar 20-30 cm. Meskipun air di rumahnya sudah surut, namun tidak begitu dengan lingkungannya yang hingga Jumat siang masih digenangi air. “Ya agak lama. Kalau di jalan sini bisa berjam-jam surutnya. Ini sampai siang jam 1 belum juga surut,” keluhnya.
Herman mengakui jika di desanya menjadi langganan banjir setiap tahun. Apalagi jarak rumahnya dekat dengan Sungai Singaraja.
Pantauan Radar, hingga pukul 13.00 WIB, banjir masih menggenangi SMPN 2 Pangenan. Tidak ada satu orang pun di dalam sekolah tersebut. Banjir Jumat siang, masih menggenangi halaman dan lapangan SMPN 2 Pangenan.
Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, musibah banjir yang menerjang empat kecamatan tersebut, mengakibatkan 2.038 rumah, sejumlah lembaga pendidikan dan tempat ibadah terendam (lebih lengkap lihat grafis).