CIREBON – Tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) dan ditahannya Imam Besar Habib Rizieq Shihab membuat umat Islam protes keras. Ratusan massa dari Forum Umat Islam (FUI) Wilayah III Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Cirebon Kota, Jumat Siang (18/12).
Pantauan Radar, massa melakukan aksi longmarch dari halaman Masjid At Taqwa menuju Mapolres Cirebon Kota. Di depan gerbang Mapolres Cirebon Kota, sambil membentangkan spanduk, massa melakukan orasi secara bergiliran. Aksi dari FUI ini mendapat penjagaan ketat puluhan personel Polres Cirebon Kota.
“Kami aksi di Mapolres Cirebon Kota ini sebagai bentuk solidaritas umat Islam di Kota Cirebon atas terbunuhnya 6 anggota FPI di jalan tol. Kami juga menuntut agar imam kami Habib Rizieq Shihab dibebaskan,” tegas Koordinator Aksi Almarwi.
Almarwi mengatakan, aksi damai digelar dalam rangka solidaritas, kepedulian sebagai sesama umat Islam. Sebagai umat Islam, lanjutnya, tidak bisa berdiam diri melihat saudaranya dizalimi. “Kami pemuda pemudi muslim mewakili Kota Cirebon menuntut dan mohon agar Imam Besar Habib Rizieq dibebaskan. Dan mendesak pengusutan secara tuntas terkait terbunuhnya 6 laskar FPI di jalan tol,” tegas Almarwi.
Bagi dia, terbunuhnya enam pemuda di jalan tol itu sebagai pelanggaran HAM berat. Dan kepolisian harus mengungkap pelaku pembunuhan. “Tolong buka seterang- terangnya. Jangan kaburkan masalah ini,” tegasnya.
DIBUBARKAN
Sementara itu, aksi demonstrasi 1812 yang menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab (HRS) dibubarkan polisi. Aksi berkonsentrasi di Patung Kuda, Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Pembubaran aksi 1812 tidak lain karena kondisi bangsa tengah dilanda pandemi Covid-19. Sehingga aksi yang menimbulkan kerumunan tersebut berpotensi besar terjadinya penyebaran Covid-19.
“Kami minta kalian membubarkan diri. Tidak ada kumpul-kumpul di tengah pandemi Covid-19,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto melalui pengeras suara, Jumat (18/12).
Sekitar 500 orang yang berkumpul itu juga diminta mundur melewati Jalan MH Thamrin.
“Saya minta massa mundur semua. Kami tidak segan-segan memberi tindakan tegas karena hal itu sudah diatur undang-undang,” kata Heru.