CIREBON – Skema pembiayaan vaksin covid-19 belum ditentukan pemerintah. Meski Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan bahwa imunisasi tersebut gratis untuk masyarakat.
Walaupun Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Arif Kurniawan ST telah menganggarkan sedikitnya Rp4 miliar untuk pendukung vaksinasi, namun dinas kesehatan menyebut alokasinya baru Rp2 miliar. “Setahu saya baru Rp2 miliar,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Edy Sugiarto, kepada Radar Cirebon, Minggu (20/12).
Angka itu, kata kadinkes, masih belum ideal. Apalagi presiden menyampaikan kalau vaksin digratiskan. Di luar itu, tetap diperlukan alokasi anggaran operasional vaksin. Termasuk insentif tenaga kesehatan, pelatihan, fasilitas pendingin vaksin, sosialisasi hingga penanganan limbah B3. “Jadi anggarannya masih kecil sekali, masih perlu ditambah. Pasti akan membengkak,” kata kadinkes.
Edy membeberkan, vaksinasi ini nantinya ada skala prioritas. Dan rencananya sudah ada yang masuk dalam perencanaan. Misalnya, tenaga kesehatan di rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya. Termasuk tenaga administrasi yang ada di dalamnya.
Hanya saja, vaksinasi ini nanti tidak diperbolehkan bagi warga yang memiliki riwayat penyakit komorbid (penyakit penyerta), seperti hipertensi dan lainnya. Begitu juga usia yang divaksin maksimal 59 tahun.
Dinkes sendiri telah menyiapkan tenaga vaksinator. Dan mereka sudah mulai dipersiapkan mereka dari 22 puskesmas yang ada di Kota Cirebon. Kadinkes menyarankan, setidaknya 70 persen penduduk Kota Cirebon dapat divaksin. Dengan demikian, 30 persen masyarakat lainnya termasuk masyarakat yang memiliki penyakit penyerta dapat terlindungi.
Diharapkan, proses vaksinasi ini berjalan lancar. Sebab, setiap warga yang divaksin mesti mendapatkan dua dosis. Yang masing-masing disuntikan berselang satu pekan. “Ini tidak boleh terputus dan mesti dua kali. Setelah divaksin ada yang efeknya demam. Tapi besoknya demamnya turun,” tukasnya.
Pemerintah Kota Cirebon memastikan telah mengalokasikan anggaran untuk pendukung vaksinasi covid-19. BKD akan mengucurkan anggaran pendukung tahun depan senilai Rp4 Miliar. Anggaran nantinya akan dialokasikan dalam APBD Murni Tahun 2020.
“Kami alokasikan anggaran pendukung tersebut untuk 1 tahun. Tentunya sesuai dengan surat edaran Kemendagri tentang dukungan imunisasi Covid-19 di daerah,” kata Kepala BKD Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST.