Mantan Anggota Dewan Kritisi BBWSCC

0 Komentar

 
LEMAHABANG – Wilayah timur Kabupaten Cirebon sering menjadi langganan banjir setiap tahun. Yang terbaru terjadi di wilayah Kecamatan Lemahabang, Pangenan dan Astanajapura. Wilayah tersebut banjir akibat meluapnya Sungai Singaraja.
Banjir tersebut terjadi karena belum adanya normalisasi sungai. Sedangkan Kabupaten Cirebon memiliki banyak sungai kritis, sehingga sangat berpotensi menyebabkan banjir.
Mantan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Suherman sangat menyayangkan kondisi banjir yang menjadi langganan bencana alam. “Setiap tahun selalu menjadi langganan banjir. Memang tidak pernah ada perbaikan,” ujarnya, kemarin.
Pria yang akrab disapa Anger ini mengungkapkan, Kabupaten Cirebon memiliki banyak sungai dengan kondisi kritis. Namun sayangnya, menurut mantan ketua Fraksi PDIP ini, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) sangat lambat dalam menangani perbaikan sungai kritis.
“Di sini, peran BBWSCC itu apa? Kewenangan BBWSCC itu terkait sungai. Tapi banyak sungai kritis yang sama sekali tidak diperbaiki atau normalisasi,” ungkapnya.
Danjir yang terjadi setiap tahun, kata dia, harusnya menjadi bahan agar segera dilakukan normalisasi sungai. “Setiap tahun banjir, harusnya kalau punya program kerja, yang jelas! BBWSCC segera lakukan normalisasi agar tahun depan tidak ada banjir lagi. Ini malah banjir terus-terusan. Lalu, mana peran BBWSCC? Apakah ada program kerja yang jelas?” tuturnya.
Anger menyoroti peran BBWSCC dalam melakukan perbaikan sungai. “Kalau seperti ini, ada atau tidak adanya BBWSCC, ya nggak berpengaruh sama sekali. Buktinya, sekarang ada BBWSCC saja, tetap terjadi banjir,” tegasnya.
Anger mengatakan, banyak sungai di Kabupaten Cirebon yang memerlukan normalisasi. “Ini kondisinya sudah darurat. Kalau dibiarkan begini, bukan tidak mungkin banjir akan bertambah parah,” ungkapnya. (den)
 

0 Komentar