CIREBON – Jaringan pipa Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata (TGN) seringkali mengalami kebocoran, karena berbagai faktor. Baik usia pipa, maupun kendala teknis lainnya.
Terjadinya kebocoran, rupanya cukup merugikan. Selain terbuangnya air yang seharusnya terdistribusi kepada pelanggan, biaya penanganan juga cukup tinggi. Berkisar antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Tergantung jenis kebocorannya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sofyan Satari SE MM mengatakan, biaya penanganan kebocoran pipa 2 inch sekitar Rp300 ribu. Ini baru jasanya saja. Belum termasuk penggantian pipa.
Sedangkan perbaikan pipa bocor dengan jenis pipa ukuran 600 mm dibutuhkan sekitar Rp50 juta. itupun tergantung situasi dan kondisi. Apakah ada alat yang diganti atau tidak. “Lagi-lagi tergantung kondisinya,” kata Sofyan.
Untuk perbaikan kebocoran, Perumda TGN memang tidak langsung turun langsung. Ada pihak ketiga yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan. Sedangkan peralatan disediakan oleh Perumda TGN.
Disampaikan dia, penyebab kebocoran bermacam-macam. Salah satunya karena kondisi pipa yang telah melebihi umur ekonomis. Idealnya, pipa dapat digunakan sampai 20 tahun. Tapi di Kota Cirebon ada pipa yang usianya sudah kelewat uzur. Dibuat tahun 1937.
Dengan penyertaan modal tahun 2021 sebesar Rp5,4 miliar, Perumda Air Minum TGN rencananya melakukan penyambungan pipa jaringan di perkotaan. Termasuk mengganti pipa yang sudah melewati usia ekonomisnya. Dengan demikian, diharapkan kebocoran dapat ditekan. (abd)