LEMAHABANG – Bagian belakang rumah milik Warju (47) warga Blok Keradenan Desa Cipeujeuh Wetan Kecamatan Lemahabang yang berada di sempadan Sungai Ciputih ambruk terbawa longsor. Pada saat kejadian kondisi air cukup tinggi bahkan hampir meluap.
Warju mengatakan kejadiannya pada Kamis petang (17/12). “Kejadiannya bersamaan dengan banjir di Desa Lemahabang. Saat itu Sungai Ciputih juga hampir meluap dan terjangan airnya cukup kuat,” terangnya.
Warju menceriatakan saat kejadian bersama istri dan kelima anaknya berada di dalam rumah. “Untungnya keluarga saya posisi saat itu ada di bagian depan rumah,” katanya.
Ada dua ruangan di rumahnya yang ambruk terbawa longsor. “Dapur sama kamar mandi yang ambruk terbawa longsor Sungai Ciputih,” uajrnya.
Setelah kejadian malam itu juga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya di desa lain. “Karena kondisinya cukup mengkhawatirkan, jadi saya langsung bawa anak-anak ke rumah saudara di desa lain untuk diungsikan dulu,” ungkapnya.
Namun pada Minggu (20/12) keluarganya kembali lagi menempati rumah yang ambruk tersebut. “Ya mau nggak mau kita harus balik lagi, karena anak-anak di rumah saudara nggak betah,” ujarnya.
Warju dan keluarganya terpaksa kembali meskipun ada perasaan khawatir terjadi longsor susulan yang akan memperparah kondisi rumahnya. “Was-was dan waspada takutnya ada longsor susulan, sehingga hanya menempati rumah bagian depan saja. Tidak di bagian tengah karena khawatir kalau ada longsor lagi tembok bisa kebawa semua,” katanya.
Penjual pepesan tahu keliling ini mengaku tidak sanggup membangun kembali rumahnya tersebut. “Saya sudah nggak punya uang sama sekali. Ada uang hanya untuk makan sehari-hari saja. Jadi saya pasrah dengan kondisi rumah saya ini,”ujarnya.
Sejauh ini Warju belum menerima bantuan apapun terkait rumahnya yang ambruk itu. “Pihak desa pernah nanya-nanya saja, namun belum ada bantuan apa-apa,” pungkasnya. (den)