Butuh Konten Kreator dan Media Preneur

0 Komentar

CIREBONRadar Cirebon telah menginjak usia 21 tahun. Perayaan tahun ini dilakukan jauh lebih sederhana. Cukup potong tumpeng disertai doa. Makan-makan. Ditutup hidangan krupuk sambel. Namun tetap syarat makna. Bukan sekadar syukuran.
Diperingati di Gedung Kaliandra kemarin. Khusus bagi internal karyawan. Seperti biasa CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo menyampaikan evaluasi bisnis media sepanjang tahun 2020. Apa saja yang perlu ditingkatkan. Momentum apa yang perlu dimanfaatkan. Agar tak tertinggal dari digitalisasi media yang semakin pesat berkembang.
“Ada dua kunci keberhasilan. Yaitu konten kreator dan media preneur,” katanya kepada puluhan karyawan berbagai divisi.
Ke depan, Yanto ingin kualitas wartawan Radar Cirebon Group betul-betul menjadi perhatian. Ditingkatkan. Agar mencapai standar menjadi seorang jurnalis. Mensyaratkan kalau tugas wartawan tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan jurnalistik.
Setelah itu, giliran Pimpinan Redaksi Radar Cirebon Group Yuda Sanjaya. Dia memaparkan seputar pentingnya menjadi tuan rumah di regional masing-masing. Artinya, seluruh anak perusahaan Radar Cirebon Group harus menjadi referensi bacaan di tiap daerah. Dengan tetap menyajikan informasi yang aktual dan akurat. Serta memaksimalkan perkembangan dunia IT.
Perayaan dari awal hingga akhir berlangsung hangat. Tak lupa ikut diumumkan karyawan terbaik. Ada dua orang. Mereka adalah Andri Wiguna dari divisi redaksi. Dan Solehan Widiyanto divisi umum. Masing-masing mendapatkan sejumlah uang penghargaan. Sebagai bentuk terima kasih perusahaan akan kinerja maksimal yang telah diberikan.
Yang juga ditunggu tiap tahunnya adalah pengundian doorprize. Undian utama berupa 2 mesin cuci, TV dan handphone android. Lalu kipas angin, setrika, teko air, jas hujan, voucher kopi waw dan voucher uang tunai hingga Rp200 ribu.
Selain momentum peringatan hari ulang tahun, para karyawan biasanya berkumpul saat rapat. Namun tak selengkap kemarin. Yang juga berbeda, tahun ini tak ada karyawan jual koran. Yang biasanya selalu dilakukan di tiap perempatan lampu merah. Oleh seluruh divisi. Dilakukan agar mereka merasakan menjadi loper. Dengan menjajakan koran langsung kepada pengguna jalan. Pandemi corona mengubah itu semua.

0 Komentar