Tak semua bisnis saat pandemi ikut terpuruk. Justru ada yang semakin bergeliat. Adalah bisnis ikan cupang. Penghasilan tiap bulan melebihi karyawan BUMN. Tak heran, jika banyak dilirik kaum hawa.
***
GELIAT bisnis ini terpantau satu tahun terakhir. Tidak terpengaruh oleh hantaman pandemi. Bahkan tiga bulan terakhir, omset Istana Cupang Sunyaragi di Kota Cirebon naik drastis. Hingga 200 persen. Berbarengan dengan harga cupang yang naik dua kali lipat. Jika dirupiahkan satu bulan itu bisa mencapai Rp15-20 juta.
Ini bukan bisnis serba instan. Butuh pemahaman seputar hewan peliharaan. Termasuk membangun relasi. Selain itu, rupanya bisnis ini bergantung pada promosi. Yang akhir-akhir ini “nebeng” tenar lewat artis. Sebagai pemantik. Nama beken itu misalnya Uya Kuya dan Gisella Anastasia. Pebisnis melakukan lelang. Melalui platform Instagram. Harga tertinggi, angkut gan.
Harga yang ditawarkan rupa-rupa. Tergantung juga penjualnya. Yang sedang ngetren sekarang Cupang Blue Rim. Warna dasar putih dengan sirip biru itu. Harga minimnya sekitar Rp150 ribu. Bisa sangat mahal seperti milik artis Uya Kuya seharga Rp12 juta. Ya, semua adalah jenis cupang hias. “Sekarang banyak diminati perempuan,” ujar Owner Istana Cupang Sunyaragi Cirebon Ahmad Juniyarman kemarin.
Meski begitu, laki-laki tetap mendominasi. Selain sebagai ikan hias, juga kerap diikutsertakan kontes. Ada macam-macam penilaian juri akan kontes tersebut. Mulai dari fisik hingga gerak-gerik ikan itu.
Sementara bagi perempuan, cupang tak lebih dari ikan hias. Disukai karena kaya akan warna. Serta sirip yang indah nan elok.
Ada sekitar 2.000 koleksi ikan cupang milik Ahmad Juniyarman. Namun cupang display atau yang dipasarkan hanya yang berusia minimal tiga bulan. Sudah tujuh tahun pria yang juga karyawan BUMN tersebut menggeluti bisnisnya. Saat ini, memiliki empat orang karyawan. Sambil berencana membuka bisnis baru untuk memperlebar jaringan. Juga pundi-pundi pendapatan.
Diakui, pemasaran yang paling jitu adalah dalam jaringan. Ahmad yang belum menguasai betul dunia maya itu, lebih konsen menyapa konsumen melalui facebook pribadinya.
Dikatakan pria 39 tahun itu, tiap hari harus ada produk baru yang diunggah. Ya, di media sosialnya itu. Secara konsisten dan rutin. Dari situ, pasti ada saja pembeli yang nyangkut. Transaksi berlanjut ke negosiasi harga.