CIREBON – Akhir-akhir ini petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) punya kesibukan baru. Bukan kebakaran. Tapi panggilan telepon warga. Kadang penyelamatan hewan (animal rescue). Kadang laporan hewan liar yang mengganggu kenyamanan. Tiap hari.
Laporan terkait satwa memang sudah menjadi tugas pemadam kebakaran. Ular masuk rumah. Kucing masuk parit. Hingga evakuasi sarang tawon. Bahkan, frekuensinya lebih sering dari penanganan kebakaran.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan, Operasi dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon, Nurjaman mengungkapkan, animal rescue menjadi kegiatan terbanyak yang ditangani. Sejak Januari sampai dengan 13 Desember 2020, Damkar telah menangani animal rescue 149 kali. Hampir 2 kali lipat lebih banyak daripada kejadian kebarakanya sendiri yang hanya 79.
Rata-rata, sehari ada dua panggilan terkait dengan satwa liar yang harus ditangani. Personel Damkar pun kian akrab dengan satwa. Keberadaan sarang tawon dan lebah serta ular dan biawak yang masuk ke pemukiman warga, menjadi kegiatan penyelamatan terbanyak yang ditangani.
“Untuk sarang tawon, akhir-akhir ini sangat banyak sekali laporan. Hampir setiap hari kami harus melakukan evakuasi karena kerap meresahkan warga,” ujarnya.
Sementara untuk ular yang masuk ke rumah warga, Damkar juga menerima cukup banyak laporan. Kejadian terakhir yang ditangani adalah keberadaan ular kobra yang berada di dapur rumah warga di Jalan Wijaya Kusuma, Bumi Kalijaga Permai, Jumat (17/12) lalu.
Keberadaan reptil ke pemukiman, jelas membuat resah warga. Kemunculan ular juga patut diantisipasi mengingat di awal musim hujan adalah waktunya induk ular menetas dan berkeliaran.
Pihaknya mewanti-wanti kepada warga supaya tidak sembarangan dalam menangani kemunculan ular. Meskipun kecil, dalam menanganinya tetap harus penuh dengan kewaspadaan. Apalagi kalau ularnya berbisa. Salah-salah justru bisa mengancam jiwa.
Nurjaman meminta warga untuk segera menghubungi Damkar atau nomor telepon kedaruratan lainnya. Yang paling penting, saat ada kemunculan ular agar melakukan pengawasan sampai petugas datang dan melakukan evakuasi.
“Sebaiknya jangan ditangani sendiri, karena bisa berbahaya. Apalagi kalau ular berbisa,” tuturnya. Nomor telepon darurat (0231) 484113 ke Dinas Damkar atau telepon darurat 112.
Dan yang terpenting adalah melakukan upaya pencegahan masuknya ular ke permukiman terlebih rumah. Namun biila warga menemukan ular jenis apapun agar tidak gegabah menangani sendiri. Apalagi kalau tidak memiliki keterampilan menghadapi reptil.