Tak hanya ular, Damkar juga pernah mengevakuasi buaya milik warga Kedawung. Buaya tersebut, kata Nurjaman telah dipelihara pemiliknya sejak kecil. Namun berasa kesulitan memberikan makanan saat buayanya sudah besar.
Selain itu, pihaknya juga sering menerima aduan warga terkait keberadaan monyet ekor panjang. Monyet monyet tersebut biasanya masuk ke pemukiman warga karena ketersediaan makanan di habitatnya terbatas. Sehingga merambah ke pemukiman untuk mencari makanan.
“Laporan terkait keberadaan monyet yang masuk ke pemukiman warga juga cukup sering. Tetapi biasanya tidak membahayakan. Karena pada dasarnya mereka hanya lapar dan mencari makanan. Setelah makananya didapatkan, biasanya pergi sendiri,” ucapnya.
Namun tak jarang, keberadaan monyet juga mengganggu warga. Walaupun begitu, Nurjaman mengakui, keterbatasan alat membuat pihaknya kesulitan saat menangkap hewan primata tersebut. Monyet cukup gesit meloncat dari atap satu ke atap lainya.
“Sayangnya di kami belum punya senapan bius untuk melumpuhkan monyet dengan aman. Tapi memang saat ini, harapan warga untuk Damkar cukup besar,” tuturnya.
Belakangan, laporan kemunculan monyet ekor panjang di pusat kota kerap diterima. Yang terbaru adalah kemunculan primate tersebut di Jalan Pegajahan sebelah SD Pegajahan. Hampir rutin setiap pukul 06.00, satwa tersebut muncul. (awr)