“Kami belum tahu pasti apakah vaksin kami bisa melindungi penerima dari varian baru Covid-19. Namun, karena protein dari varian baru tersebut 99 persen sama dengan virus Covid-19 yang ada sekarang, secara ilmiah kami percaya diri,” ujar CEO dari BioNTech, Ugur Sahin, dikutip dari Channel News Asia.
Sahin menyatakan, penelitian terhadap varian baru Covid-19 sudah mulai dilakukan oleh pihaknya dan Pfizer. Ia memperkirakan, hasil penelitian sudah bisa didapat dalam beberapa pekan ke depan. “Kemungkinan vaksin kami bekerja terhadap varian baru Covid-19 relatif tinggi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, varian baru Covid-19 yang tengah ramai dibicarakan sekarang berasal dari Inggris. Diketahui, beredar sejak September lalu, varian baru Covid-19 itu disebut 70 persen lebih cepat menyebar dibanding varian biasanya. Walau begitu, belum ada bukti kuat apakah varian baru Covid-19 lebih berbahaya ataupun memiliki respons terhadap efikasi vaksin yang berbeda.
Pemerintah Inggris menuding, varian baru Covid-19 sebagai dalang naiknya jumlah kasus mereka beberapa pekan terakhir. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk menetapkan pembatasan sosial tingkat tertinggi (tingkat 4), yang menyerupai lockdown, di beberapa kota. Kebanyakan berada di Inggris daerah selatan. (der/fin)
Varian Baru Tidak Berbahaya
![Varian Baru Tidak Berbahaya Varian Baru Tidak Berbahaya](https://assets.radarcirebon.id/main/2020/12/f-OPEN-2-1-scaled-1-1200x675.webp)
![Varian Baru Tidak Berbahaya Varian Baru Tidak Berbahaya](https://assets.radarcirebon.id/main/2020/12/f-OPEN-2-1-scaled-1-1200x675.webp)