Biara Santa Maria tahun ini terasa berbeda. Tak ada open house. Perayaan Natal tak bisa lagi bersama. Mengucapkan lisan dibarengi dengan pelukan. Perbedaan hanya sabatas pada keyakinan.
ADE GUSTIANA, Cirebon
PANDEMI corona mengubah segalanya. Termasuk perayaan di gereja. Yang persiapannya disibukan dengan melengkapi protokol kesehatan. Seperti wajib menyediakan wastafel hingga alat ukur suhu tubuh itu.
Sebelum pelaksanaan hari kemarin, petugas gabungan telah lebih dulu melakukan pengecekan-pengecekan. Hingga semua berjalan sesuai prosedur. Yang datang ke gereja-gereja pun dibatasi. Sisanya boleh mengikuti secara virtual.
Yayasan Santo Dominikus Cirebon termasuk salah satu yang tak pernah kelewat melakukan open house. Tiap tahun. Ya, ketika natal. Namun baru tahun ini tak bisa dilakukan. Demi kesehatan dan maslahat bersama. Hanya dilakukan untuk internal. Parcel dari rekanan sih masih berdatangan.
Open house itu berlaku untuk seluruh umat beragama. Secara khusus mereka juga diundang. Seperti tahun lalu yang kedatangan tamu dari mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Mereka disambut dengan hangat. Disediakan hidangan. Layaknya tamu kehormatan. Saling bercengkrama. Berpelukan. Cium pipi kanan-pipi kiri. Lalu suap-suapan.
Sungguh pemandangan yang menyejukan. Dan itu tidak bisa disaksikan tahun ini. Namun silaturahmi itu tetap terjalin. Melalui teknologi yang serba digital ini. Ucapan selamat natal masih bisa disampaikan. Dari teman-teman muslim dan umat agama lain. Melalui WhatssApp atau telepon.
Open house biasa dilakukan usai mengikuti misa pertama. Sekitar pukul 10 pagi. Ratusan warga dari bermacam golongan menghadiri open house yang dilaksanakan di Biara Santa Maria tersebut. Undangan yang datang antusias dan akrab saat bercengkrama dengan para biarawati. Suasana terasa begitu cair.
Tahun-tahun sebelummnya Yayasan Santo Dominikus Cirebon secara istimewa mengundang masyarakat dari berbagai golongan untuk merayakan perbedaan. Yang diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi sekaligus memperkokoh toleransi antar agama. Meski berbeda keyakinan, namun larut dalam keakraban.Open house juga merupakan bentuk syukur. Natal 2020 ini mengangkat tema: Mereka Menamakannya Immanuel –kelahirannya memberi harapan di masa pandemi. Perayaan Natal adalah suka cita untuk semua. Momentum menjalin persahabatan dengan siapapun.