CIREBON – Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH mengakui, jika saat ini Pemkot Cirebon tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi genangan air di sejumlah ruas jalan, ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Seperti diketahui, dalam satu pekan terakhir ini, curah hujan yang turun di Kota Cirebon dan wilayah sekitar sedang tinggi. Aliran air hujan tersebut banyak yang bermuara ke saluran yang ada di wilayah Kota Cirebon untuk menuju muara.
Sehingga, di beberapa ruas jalan Kota Cirebon yang volume air hujannya juga tinggi, tapi kondisi saluran pembuangannya tersumbat, membuat banyak air yang menggenang cukup lama di atas permukaan jalan.
Menurutnya, pada tahun 2020, sebetulnya Pemkot Cirebon sudah merencanakan pelaksanana kegiatan perbaikan drainase serta normalisasi saluran air. Tapi, karena ada musibah pandemi yang merupakan bencana global, anggaran yang semula disiapkan untuk normalisasi dan perbaikan drainase tersebut, tidak bisa dilaksanakan.
Menurutnya, refocusing anggaran perbaikan drainase dan normalisasi saluran air pada APBD 2020, memang di luar dugaan. Sehingga, di tahun depan pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa tetap terlaksana dan tidak ada hambatan lagi.
“Ini benar-benar di luar dugaan kita. Tapi, alhamdulillah Kota Cirebon tidak termasuk kota yang banjir. Walaupun di sana sini banyak genangan-genangan air yang mengganggu arus lalu lintas. Hanya genangan, bukan banjir,” kata Azis, Senin (28/12).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon Syaroni ATD MT mengakui, jika hal ini disebabkan selain kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan, disebabkan juga oleh kondisi drainase di sejumlah ruas jalan kurang optimal. Sehingga genangan ketika hujan deras tidak cepat surut.
“Ya saya akui jaringan drainase kota kurang baik. Namun untuk memperbaikinya juga butuh anggaran yang lumayan besar,” Kata Syaroni kepada wartawan, Rabu (23/12) lalu.
Menurutnya, tahun ini saja anggaran pemeliharaan drainase hanya diplot dua ratusan juta saja. Dan kegiatannya sudah dilaksanakan pada awal serta pertengahan tahun. Sehingga, mepet ke akhir tahun sudah habis.
Oleh sebab itu, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf, seraya berharap agar kondisi ini dimaklumi oleh seluruh unsur mayarakat. Karena dengan situasi seperti sekarang ini, pemerintah belum bisa menangani banjir dan genangan di Kota Cirebon.