CIREBON – Proyek revitalisasi drainase dan trotoar Jalan RA Kartini-Siliwangi, telah berakhir sesuai kontrak pelaksanaan pekerjaan pada 28 Desember 2020. Setelah dihitung volumenya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon menilai hasil pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum tuntas. Sehingga sisanya direncanakan addendum.
Kepala Seksi Jaringan Jalan Primer Dinas PUPR, Eko Budiyanto SE MM menjelaskan, pihaknya telah sepakat dengan kontraktor penyedia bahwa nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan ada di kisaran itu. Sehingga, nilai yang akan dibayarkan atas hasil pekerjaan proyek tersebut adalah 98,01 persen dari nilai kontrak.
Seperti diketahui, proyek monumental yang berada di area pusat Kota Cirebon tersebut, dikerjakan oleh PT Inti Cipta Sejati yang berdomisili di Tangerang Selatan Banten. Dengan nilai kontrak di angka Rp11,92 miliar. Kontrak pekerjaanya sendiri, berlangsung sejak 31 Agustus 2020, dan berakhir 28 Desember 2020.
“Sebetulnya secara konstruksi dan kelengkapan lainya sudah full. Tapi, masih ada pekerjaan perapihan dan pembersihan. Jadi disepakati pekerjaan itu volume yang terselesaikan 98,01 persen, dan yang dibayarkan sesuai volume saja,” ujar Eko, kepada wartawan, Selasa (29/12).
Menurutnya, sisa pekerjaanya rencananya akan dilakukan addendum. Karena beberapa waktu lalu sebelum pekerjaan selesai, pihak penyedia telah mengajukan untuk meminta penambahan waktu kerja antara 15-30 hari. Tapi, ketika nanti sudah selesai, penyedia akan dibayar sisanya di APBD perubahan 2021, dipotong denda keterlambatan.
Selain itu, kontraktor penyedia juga wajib melaksanakan jaminan pemeliharaan selama enam bulan. Sehingga, ketika dalam kurun waktu enam bulan kedepan terjadi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan kesalahan konstruksi, maka akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak kontraktor.
Dari hasil pemantauan ke lokasi, saat ini juga masih dilakukan pekerjaan perapihan dan pembersihan, seperti pemasangan ventilasi saluran air dari jalan menuju inlet drainase, pemasangan beton sambungan alas trotoar yang berfungsi sebagai bak control, serta pembersihan sambunga-sambungan dan penyemprotan lumpur yang menempel di badan trotoar.
Setelah trotoar jalan Kartini dan Siliwangi ini jadi, pihaknya berharap seluruh masyarakat dapat bersama-sama menjaga keberadaan fasilitas umum tersebut, dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke dalam saluran, serta tidak dilakukan aksi vandalisme dan tindakan lainya yang menjadikan kondisinya tidak utuh lagi. (azs)