MAJALENGKA – Sejumlah santri dari berbagai pondok pesantren (pontren) menjalani pemeriksaan rapid test sebelum kembali ke pesantren pasca liburan akhir tahun. Sejumlah santri diantar oleh orang tuanya menjalani rapid test di halaman Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Majalengka.
Warga asal Desa Sukaraja Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Zaenal, mengantar anaknya untuk menjalani rapid test sebagai persyaratan untuk kembali masuk ke Pondok Pesantren Nurul Fajri di Desa Weragati, Kecamatan Palasah.
“Sebagai syarat untuk bisa masuk ke pontren, harus ada rapid test dengan hasil non reaktif. Kalau hasil rapid test reaktif, maka santri tidak bisa masuk,” ujar Zaenal.
Hal senada diungkapkan Agung Wisnuwardhana, warga Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka. Agung mengantar anaknya yang mondok di pesantren di Sumedang. “Kami harus mengikuti aturan menyerahkan rapid test dengan hasil non reaktif agar anak bisa belajar kembali di pontren,” ujarnya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Labkesda Kabupaten Majalengka, Hj Tuti Hastuti SKM menyebut, pihaknya melayani pemeriksaan rapid test untuk masyarakat umum. Hanya menunggu selama 15 menit, hasilnya bisa diketahui.
“Untuk pelayanan rapid test, dilaksanakan di halaman kantor Labkesda. Sedangkan pelayanan tes darah atau kesehatan lainnya, buka seperti biasa, dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Diungkapkan Tuti, Labkesda yang berada di Jln KH Abdul Halim, Majalengka, Kelurahan Tonjong, tidak kalah dengan lab swasta. Tarifnya juga lebih terjangkau karena masih berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2009.
“Tarif Labkesda sesuai perda dan sudah 11 tahun belum diubah. Sehingga tarif Labkesda Majalengka sangat murah dengan hasil yang akurat,” bebernya. (ara)