KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan langsung melakukan tindakan untuk penanganan bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda delapan desa di lima kecamatan pada Selasa (29/12) lalu.
Atas instruksi Bupati Acep Purnama, Sekretaris Daerah Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi didampingi Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu dan kepala dinas terkait meninjau langsung lokasi bencana. Mulai dari jalan Desa Cigedang, Kecamatan Luragung, hingga banjir bandang di Desa Andamui, Kecamatan Karangkancana.
Menurut Sekda Dian, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan berlangsung lama pada Selasa (29/12) siang hingga malam menyebabkan Sungai Cisanggarung meluap di beberapa titik sehingga membanjiri pemukiman warga. Untuk penanganan darurat, pihaknya telah mengerahkan pasukan dari Satpol PP dan Damkar dibantu anggota Polres dan Kodim Kuningan untuk melakukan pembersihan material lumpur baik di lokasi banjir maupun longsor.
“Kita kerahkan Damkar untuk menyapu bersih lumpur dengan semprotan air. Alhamdulillah, pembersihan bisa selesai dalam sehari dan aktivitas masyarakat pun sudah bisa kembali normal,” ungkap Sekda Dian selaku Kepala BPBD Kabupaten Kuningan.
Setelah selesai pembersihan, intervensi pasca bencana berlanjut ke titik lainnya. Dalam kesempatan ini, sekda juga memberikan paket sembako untuk korban bencana. Sekda mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan yang mungkin berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
“Saya mohon seluruh pihak dapat bekerjasama dengan baik. Saya juga berpesan agar tetap menjaga stamina, kesehatan fisik dan mental. Sehingga dapat tetap sigap dan siap melaksanakan tugas,” ujarnya.
Sekda Kuningan menyampaikan, penanganan bencana tidak hanya menjadi urusan pemerintah saja, melainkan urusan kolektif bersama seluruh masyarakat. Untuk itu, dia berharap tidak hanya pemerintah saja yang melakukan bersih-bersih, tetapi juga warga sekitar di lokasi kejadian bencana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu menjelaskan, pergerakan tanah ambles di Desa Cigedang, Kecamatan Luragung, yang merupakan akses jalan utama Luragung-Ciwaru juga semakin masif. Bahkan kondisinya sudah semakin ambles sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena kondisinya cukup berbahaya.
“Tanah yang ambles harus segera ditangani karena lokasi ini merupakan akses utama kecamatan Ciwaru. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR, rencananya jalan ambles ini akan dikeruk lebih dalam untuk dicari permasalahannya, kemudian untuk mobilisasi masyarakat secepatnya akan dibuatkan jalan darurat di samping kiri dan kanan jalan,” ujar Ibe-panggilan akrabnya. (fik)