KUNINGAN–Perbaikan jalan ambles yang menghubungkan Kecamatan Luragung dengan Kecamatan Ciwaru kini terus dikebut. Kerusakan jalan tepatnya di Blok Neundeut Desa Cigedang Kecamatan Luragung, ini akibat curah hujan tinggi hingga menyebabkan pergerakan tanah.
Diketahui, jika badan jalan di Blok Neundeut itu mengalami retak hingga ambles sepanjang 15 meter. Akibatnya, pengguna jalan yang biasa melalui ruas Luragung-Ciwaru itu terpaksa harus menempuh jalur alternatif.
Bahkan lokasi amblesnya jalan telah dipantau langsung Bupati H Acep Purnama SH MH. Begitu pula oleh Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) HM Ridwan Setiawan MH MSi dan Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu Permana SSTP. Saat ini, DPUTR Kuningan terus berupaya agar akses tersebut bisa kembali dilalui pengguna jalan. Bahkan sekarang, jalan penghubung antar kecamatan itu sementara baru terlihat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kepala DPUTR Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSI didampingi Budi Haryadi ST MSi, Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menjelaskan, perbaikan jalan yang menghubungkan Luragung dan Ciwaru terus dikebut. Selain melakukan pengerukan badan jalan, pihaknya juga akan membangun kembali tembok penahan tebing (TPT) di sampingnya.
“Kami terus mengebut pengerjaan perbaikan dengan melibatkan alat berat. Termasuk pembuatan gorong-gorong di bawah badan jalan yang ambles, sudah rampung. Untuk pembangunan TPT, akan dilakukan setelah badan jalan kelar.” ujar Budi kepada Radar, kemarin (4/1).
Budi mengatakan, pembangunan TPT perlu dilakukan lantaran TPT yang lama kondisinya sudah miring dan banyak yang retak. Posisi TPT yang akan dibangun bukan di tempat semula namun digeser agak melebar. “TPT yang lama kondisinya sudah rusak dan miring. Tidak akan kuat menahan beban badan jalan. Kalau tidak segera dibangun kembali, kami khawatir badan jalan ambrol lagi karena TPT-nya jebol,” katanya.
Budi memastikan, pengguna jalan roda empat dan dua dari arah Luragung maupun Ciwaru bisa kembali melintas pada Rabu mendatang. Namun untuk mengukur kekuatan, badan jalan tidak akan langsung dihotmix melainkan dipasang aspal bakar. “Tadinya kami perkirakan perbaikan akan memakan waktu 10 hari lebih. Ternyata lebih cepat dari yang kami rencanakan. Sejak ambles Selasa pekan lalu, kami langsung menerjunkan alat berat dan petugas. Hari Rabu lusa (6/1), kendaraan sudah bisa melewati jalan Neundeut,” terang Budi.