JUNTINYUAT-Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pangeran Dharma Kusuma (Padhaku) Segeran Indramayu, Taufiq Zaenal Mustofa MSi, bertekad membawa STKIP untuk bisa bersaing dengan sekolah tinggi lain. Salah satunya adalah menggratiskan seluruh biaya kuliah bagi mahasiswa.
“Semua biaya kuliah akan kita gratiskan. Sudah tidak laku lagi bagi perguruan tinggi yang masih menjual biaya pendidikan murah,” jelas Taufiq dalam sambutannya di hadapan civitas akademika STKIP Padhaku.
Dalam setiap pertemuan perguruan tinggi di Jabar, STKIP merupakan sekolah tinggi yang sudah memiliki nama. Bahkan, dianggap bagus dan banyak di contoh khususnya di Jabar.
Hal ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indramayu.
Taufiq menegaskan, bagi perguruan tinggi yang masih menawarkan biaya pendidikan murah itu malah ketinggalan jauh dan akan ditinggalkan mahasiswa. Makanya ke depan, pihaknya akan mengusahkan kuliah gratis dan optimis, bisa dilaksanakan di STKIP.
Dijelaskannya, langkah yang akan ditempuh adalah melalui kerja sama dengan seluruh pihak yang ikut bertanggungjawab dengan kemajuan dunia pendidikan.
Untuk saat ini, lanjutnya, jumlah mahasiswa mencapai 300 mahasiswa lebih dan tahun depan targetnya adalah 700 mahasiswa dengan biaya kuliah gratis.
“Kami optimis, bisa dilakukan karena pemerintah sudah siap membiayai. Hanya bagaimana kita menangkap peluang tersebut,” imbuhnya.
Ditambahkannya, STKIP memiliki empat program studi (prodi). Di antaranya prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi dan Pendidikan Ekonomi.
“Semua prodi itu sudah terakreditasi oleh BAN PT serta institusi juga terakreditasi baik berdasarkan SK BAN-PT Nomor : 361/SK/BAN-PT/Ak-PKP/PT/VI/2020. Tidak usah khawatir karena semuanya sudah ditempuh dengan benar,” katanya.
STKIP Padhaku Segeran telah menjalin kerja sama demgan Universitas Islam Nusantara. Kerja sama tersebut meliputi program jenjang pendidikan S2 ilmu hukum, adminstarsi pendidikan dan progran doktoral.
Di samping itu, juga menjalin kerja sama dengan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Provinsi Jabar. Untuk tahun ajaran baru, lanjut dia, pihaknya mendapat kuota 150 calon mahasiswa dari program Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik.