Edy menyebutkan, setiap tim terdapat 5-7 orang yang akan bekerja di 5 meja pelayanan. Jumlah tim vaksinator sendiri ada 25 tim. Mereka tersebar di 22 puskesmas, RSD Gunung Jati, RST Ciremai, dan Dokkes Polri. Masing-masing tim vaksinator dalam satu hari diperkirakan sanggup melayani 70 calon penerima vaksin.
“Jadi ditargetkan dalam sehari 70 orang X 25 terlayani. Kalau kuota awal nakes di Kota Cirebon yang memperoleh jatah vaksin hampir 3 ribu orang. Itu bisa selesai 2 hari. Tapi, kondisional. Lihat kemampuan pada saat pelaksanaanya nanti,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah disuntikkan vaksin, akan diulang kembali penyuntikan kepada penerimanya 14 hari setelah penyuntikan pertama. Hanya saja, sampai saat ini jumlah kuota nakes di Kota Cirebon yang akan menerima vaksin masih belum ada ketetapan pasti. Informasi terakhir yang diperoleh, untuk tahap awal akan diberikan kepada 2.300-an nakes yang ada di faskes pemerintah maupun swasta di Kota Cirebon.
Awalnya, estimasi nakes di faskes pemerintah maupun swasta di Kota Cirebon berjumlah 5.439 orang. Dengan dosis vaksin kit yang diusulkan untuk didrop dari provinsi sebanyak 10.878 pieces untuk dua kali penyuntikan. “Tapi sampai hari ini (kemarin) kita belum tahu dapat dropingnya berapa. Kalau dapatnya nanti kurang dari yang diusulkan, maka yang didahulukan nakes yang berisiko tinggi, yakni mereka yang melayani langsung pasien covid,” jelas Edy.
Terkait kebutuhan dosis vaksin jika program ini akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon, pihaknya mencatat kurang lebih 545.800 pieces dosis untuk dua kali suntik. Dengan mengacu pada estimasi warga Kota Cirebon calon penerima vaksin yang memenuhi syarat usia dan tidak ada penyakit penyerta, diperkirakan berjumlah 221 ribu orang.
Ia menambahkan, informasinya saat ini mulai berlangsung proses pengiriman dari provinsi ke kabupaten/kota. “Tapi untuk yang Kota Cirebon belum tahu datangnya kapan. Mudah-mudahan bisa secepatnya supaya pas tanggal pelaksanaan sudah siap,” pungkas Kadinkes Edy. (dri/azs)