Belum Berani
Tertibkan PKL
Fly Over GebangCIREBON – Pedagang Kaki Lima (PKL) bawah jembatan layang Gebang, hingga kini belum bisa ditertibkan. Akibatnya, pemandangan di lokasi tersebut bertambah semrawut dan kumuh.
Kuwu Desa Gebang Ilir, H Slamet mengaku sangat bingung ketika akan melakukan penertiban PKL. Pasalnya, relokasi para PKL itu belum disiapkan. “Sekarang kondisinya Satpol PP sudah siap, eh kita bingung mereka mau direlokasi ke mana?” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Sebelum penertiban lanjut Slamet, harusnya penempatan di lokasi baru sudah disediakan. Karena para pedagang sangat membutuhkan tempat pengganti untuk berusaha. Namun sampai saat ini, pihaknya belum menemukan tempat relokasi yang tepat bagi para PKL.
“Kita kebingungan mencari tempat relokasinya. Sampai sekarang belum ada pikiran akan di mana tempat relokasinya. Nah, Satpol PP maunya ketika ditertibkan, kita perangkat desa harus menyiapkan tempat baru,” bebernya.
Slamet mengungkapkan, sebelumnya pihak pemdes sudah berencana akan melakukan relokasi PKL fly over Gebang ke dalam pasar Desa Gebang Ilir. Tetapi kendalanya, PKL tidak mampu biaya sewa atau kontrak di dalam pasar.
“Kita coba meminta kepada developer agar diberikan keringanan pembayaran. Namun sampai saat ini kami kesulitan menemui pihak developer,” tuturnya.
Karena belum ada yang sanggup menertibkan PKL fly over Gebang, maka kondisi PKL semakin semrawut dan terkesan kumuh. Terlebih lagi, saat ini sudah musim hujan. Sehingga membuat pengguna jalan pantura menjadi tidak nyaman.
Terpisah, pegguna jalan pantura bernama Hauzan sangat menyayangkan lambannya penertiban PKL fly over Gebang. “Kalau lewat bawah fly over pasti ada kepadatan kendaraan. Karena banyak pembeli dan dagangan PKL. Selain itu kumuh dan tidak terawat,” keluhnya. (den)
Belum Berani Tertibkan PKL Fly Over Gebang

