Embie C Noer: Menyampaikan Pesan Dakwah melalui Medium Cinta

Embie C Noer: Menyampaikan Pesan Dakwah melalui Medium Cinta
PESAN DAKWAH: Proses syuting film pendek Berbagi Kebahagiaan dilakukan di salah satu lokasi di Panembahan, Kabupaten Cirebon. ISTIMEWA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Sampai akhirnya Syamms berkonsultasi dengan Embie. Yang juga bukan anak baru di dunia perfilman. Di mana namanya pernah tercatat sebagai penata musik film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. Yang disutradarai sang kakak Arifin C Noer.
Syamms enggan menyebut film ini sebagai tontonan realigi. Juga tak mau dikelompokan sebagai film drama. Katanya biar orang yang memberikan penilaian. “Kita tidak menjual nada dakwah. Tidak menjual ayat Alquran,” sambungnya.
Intisari dari puisi itu mencoba diinterpretasikan. Penggalan-penggalan puisi dijadikan sebagai narasi. Agar terjadi sinkronisasi dengan apa yang dilihat. Atau visual. Juga disepakati para penggarap film ini kalau karya yang baru saja dirampungkan adalah film Indonesia pertama. Ditegaskan kalau film yang pernah ada selama ini tak tepat disebut sebagai film Indonesia. Lebih pas disebut sebagai film Jakarta. Karena semua genre dan jenis film yang dibuat dalam negeri berbahasa Jakarta.
“Jadi bagaimana membuat film Indonesia? Ya melibatkan orang dan bahasa daerah. Kalau syuting di Cirebon ya bahasa dan pemain dari Cirebon,” terangnya. Diteruskan, kalau latar film itu di Palembang, juga memakai bahasa daerah setempat. Bukan hanya Jakarta. Bahasa Indonesia/Jakarta digunakan sebatas penerjemah dari ragam bahasa dan budaya yang ada.
“Kalau orang kita (Indonesia, red) bisa mengikuti terjemahan film korea, apa alasan tidak bisa memahami bahasa daerah sendiri. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai penerjemah,” timpal Embi C Noer.
Film ini hemat dialog. Lebih banyak isyarat disampaikan melalui gerakan. Metafora. Meski begitu sutradara menjamin tak sulit bagi penonton untuk memahami. Karena akan ada beberapa pengulangan gambar. “Ada salah satu kalimat yang membuat saya dan teman-teman sampai sekarang ingat semua: ngaji wekel, tukaran angger. Dan salah satu yang ingin disampaikan dalam film –ya itu,” beber Syamms lagi.
Waktu premiere film belum tunjuk tanggal. Baru akan rencana dibuat kesepakatan. Sementara waktu pasca produksi diestimasi 2 minggu. Termasuk di platform apa saat nanti penayangan, juga masih abu-abu. “Untuk tanggal tayang terserah abah (Ibnu, red),” pungkasnya.

0 Komentar