Dijelaskan, dalam surat edaran dan instruksi bupati juga mengatur pelaksanaan car free day (CFD) dan pasar malam yang ada di desa-desa. Menurutnya, pemerintah sampai tanggal 25 melarang CFD dan pasar malam karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan meningkatkan potensi penyebaran Covid-19. “Selain itu untuk hajatan juga dibatasi pelaksanannya, maksimal sampai pukul 17.00 WIB. Jumlah yang ada di lokasi juga dibatasi, bergantian, tidak boleh penuh. Dan itu harus patuh,” tegas Imron.
Keputusan ini, menurut Imron, akan disampaikan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Tingkat Kecamatan dan Desa sehingga bisa dioptimalkan pelaksanaannya. Hasilnya pun diharapkan mampu membuat level kedaruratan di Kabupaten Cirebon turun. Tidak lagi status zona merah.
“Yang terakhir, untuk KBM (kegiatan belajar mengajar) tatap muka juga belum kita izinkan. Sebaiknya tetap menunggu evaluasi setelah pelaksanaan PPKM sampai dengan tanggal 25 Januari 2021. Setelah itu baru kita evaluasi lagi,” pungkasnya.
SIAP GELAR VAKSINASI
Sementara itu, Ssejumlah persiapan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon jelang kedatangan vaksin Covid-19. Salah satu yang kini siapkan adalah ruang penyimpanan vaksin. Ruangannya sudah ditata dan siap digunakan.
Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan jelang kedatangan vaksin. “Kita sudah sangat siap. Persiapan sudah kita lakukan, termasuk menyediakan 3 cold chain untuk penyimpanan vaksin,” ujar Eni kepada Radar, kemarin.
Menurutnya, segala persiapan sudah dilakukan dari mulai pengamanan dan hal-hal lainnya. “Selagi, kita sudah siap. Tidak hanya tempat penyimpanan di dinkes saja, di puskesmas pun sudah siap. Di sana (puskesmas) kapasitasnya lebih kecil, dari 400 sampai 500 vaksin. Kalau di dinkes satu cold chain itu kapasitasnya 2.100 vaksin,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk tahap pertama vaksin tersebut akan diberikan kepada para tenaga kesehatan. Selanjutnya, setelah tenaga kesehatan, akan diberikan pada masyarakat umum dengan rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun dengan total 1,5 juta vaksin. “Jadi untuk tahap pertama nakes dulu,” ungkapnya.
Kesiapan lainnya yang juga dilakukan saat ini adalah tim tenaga kesehatan sudah disiapkan untuk melakukan vaksinasi. Sebanyak 60 tenaga kesehatan dari puskesmas. Selain itu, ada 12 tenaga kesehatan dari rumah sakit yang juga dilatih untuk menjadi vaksinator serta 3 tenaga kesehatan dari instansi lainnya seperti Polri dan TNI juga akan dilibatkan. “Kalau total vaksinator ada 75 orang yang siap ditugaskan,” katanya. (dri)