Dia juga menilai Sigit merupakan sosok tepat menjadi pimpinan Polri karena sesuai dengan situasi kebangsaan pada saat ini. Indonesia merupakan negara ber-Bhinneka Tunggal Ika dan berdasarkan Pancasila. Namun, isu-isu SARA masih untuk menyerang pemerintah dan aparat penegak hukum.
Hal ini membawa situasi politik dan kemasyarakatan yang kurang kondusif sekaligus sangat bertentangan dengan konstitusi di negara ini. “Komjen Sigit yang tegas dan profesional sangat cocok dengan situasi saat ini dan tantangan bangsa ke depan,” ungkapnya.
Penunjukan Listyo juga direspons KPK. Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menilai penunjukan Listyo Sigit adalah langkah tepat. “Sejauh ini profil Komjen Listyo Sigit cukup bahkan sangat baik dalam hubungan koordinasi sesama lembaga aparat penegak hukum,” katanya.
Nawawi menyebut Listyo Sigit sangat terbuka dan responsif terhadap berbagai upaya koordinasi dan supervisi dengan KPK. Secara pribadi, dirinya menyukai sosok Listyo Sigit. “Secara pribadi saya suka dengan profil Komjen Listyo, begitu care dan luar biasa tenang,” ucap Nawawi.
Ke depan, Nawawi berharap kerja sama KPK dengan Polri semakin baik. Dia ingin kedua lembaga ini memiliki hasil yang bagus dalam hal pemberantasan korupsi di Tanah Air. “Ke depan tentu kita berharap, kerja koordinasi antar lembaga Polri dan KPK semakin nampak bersinergi dan memberi hasil guna pada kedua lembaga dan tentu saja untuk upaya pemberantasan korupsi itu sendiri,” katanya.
Senada diungkap Nurul Ghufron. Dia menghormati pilihan Jokowi dan berharap sinergi pemberantasan korupsi semakin kuat. “Kami menghormati prerogatif presiden untuk mengusulkan calon Kapolri. Dan KPK berharap sinergi dan semangat pemberantasan korupsi semakin meningkat,” katanya. (gw/fin)