GANTAR-Pemerintah Kabupaten Indramayu sepertinya tidak bisa berbuat banyak. Untuk segera memperbaiki tebing Sungai Cipunegara yang longsor.
Meskipun kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, mengancam rumah-rumah milik warga di Blok Bugel dan Walahar RT 10 RW 04 Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar.
Lantaran perbaikan masih menunggu ke putusan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, sebagai pihak yang berwenang.
“Keputusannya ada di pihak BBWS Citarum. Apakah dilakukan perbaikan atau menempuh upaya lain,” kata Plt Camat Gantar Drs Edy Wahyono kepada Radar, kemarin.
Pihak BBWS Citarum sendiri, ungkapnya, telah melakukan peninjauan lokasi tebing Sungai Cipunegara yang longsor pada Senin (11/1) kemarin. Demikian pula dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Indramayu.
Kehadiran mereka mampu memberikan rasa kepercayaan masyarakat bahwa negara hadir pada saat ada musibah. “Sudah dilakukan peninjauan. Kami tinggal menunggu keputusan dari BBWS Citarum saja. Mudah-mudahan secepatnya ada kabar,” harapnya.
Sejauh ini, bantuan datang dari BPPD Indramayu berupa kawat gronjong sebanyak 15 lembar. Jumlah ini terbilang sangat minim dibanding kebutuhan yang diperkirakan mencapai 1500 lembar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 150 meter di sepanjang Sungai Cipunegara longsor, Minggu (10/1).
Tanah longsor ini menyebabkan enam unit rumah milik warga di Blok Bugel dan Walahar RT 10 RW 04 Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar terancam.
Demikian pula kandang peternakan sapi hingga terpaksa diungsikan lantaran sebagian tanahnya sudah terbawa longsor.
Keenam rumah terdampak longsor itu masing-masing milik Udin, Altu, Dakrun, Satim, Esih dan Upen. Sebagian halaman rumah mereka tergerus longsor hingga jaraknya ada yang tersisa dua meter dari sungai.
Tanda-tanda tebing bakalan longsor sudah terlihat sejak 3 bulan lalu. Tersebar dibeberapa titik. Saat hujan deras mengguyur secara terus menerus dalam beberapa hari terakhir, longsor akhirnya terjadi.
Ditambah derasnya arus sungai Cipunegara, mengakibatkan erosi pada tebing meluas hingga sepanjang ratusan meter. (kho)