Satu galian sekaligus pemulasaran Fadil digaji Rp410 ribu. Nominal itu masih harus dibagi-bagi dengan rekan-rekannya yang sudah membantu tadi. Sementara untuk gaji pokok –Fadil menyebutnya, dia mendapatkan Rp700 ribu tiap bulan. Itu dibagi 2 orang. Ya bersama satu rekannya yang terdata sebagai tukang gali kubur di TPU tersebut. Berarti masing-masing dapat Rp350 ribu gaji tetap. Ada atau tidak ada jenazah.
Selain jenazah covid, dia juga memakamkan jenazah non covid. Antara kedua itu, besaran uang yang didapatkan sama saja. Padahal, katanya, lebih berat memakamkan jenazah covid. Karena harus patuh akan sejumlah prosedur tetap yang telah ditentukan. Pada Kamis sore dan Minggu, kata Fadil, selalu ada saja keluarga yang berziarah di makam pasien covid. Mereka datang untuk memanjatkan doa.
Ketika sudah menggali 100 kuburan, Fadil akan dipindahtugaskan sebagai perawat kuburan. Bisa dikatakan naik tingkat. Atau jabatan. Ketika menjadi tukang bersih-bersih kuburan itu, gaji Rp700 ribu tiap bulan Fadil utuh. Tak dibagi dengan siapapun.
Sudah 10 bulan bekerja, bersama satu orang rekannya Fadil sudah menggali 120 kuburan. Kedua orang itu harus mencapai 200 lubang kuburan (karena 2 orang). Untuk bisa naik ke jenjang selanjutnya. Sebagai perawat atau tukang bersih-bersih kuburan. Yang tugasnya lebih ringan. Seperti potong rumput. Atau bersih-bersih kuburan dari sampah. Waktu libur juga bisa diatur sendiri. Asalkan kerjaan beres. “Dan saat orang kantor dari TPU datang, sudah bersih dan rapih. Jadi nggak kena tegur,” jelasnya.
Selama 10 bulan Fadil belum sekalipun menjalani tes covid. Baik itu rapid test atau swab test. Dia juga mengaku belum pernah mengeluh sakit. Selain bertugas sebagai spesialis makam, di sekitar TPU itu, Fadil juga sambil mengembala kambing. “Mana ya kambing saya,” tutup dia dan meninggalkan obrolan kemarin. Lalu mencari kambing-kambingnya.
Sementara itu, dipilihnya TPU Kedung Menjangan sebagai pemulasaran jenazah Covid-19 sempat ditentang warga. Karena ditengarai Pemkot Cirebon tak lebih dulu melakukan koordinasi dengan warga setempat berikut pengurus RT/RW. Namun sekarang semua sudah saling menerima dan mengerti.