Gejolak itu karena kekhawatiran. Dan pemahaman yang belum sepenuhnya utuh. Ya, seputar jenazah Covid-19 dan kemungkinan risiko yang terjadi. Namun kini warga telah sepakat. Karena jika dilihat, lokasi TPU cukup jauh dari pemukiman warga. Dan aman.
Ketua RW 06 Kedung Menjangan Muhammad Arifin menjelaskan kalau tak hanya warga Kota Cirebon yang kena covid yang dimakamkan di TPU tersebut. Tapi juga dari daerah tetangga. Bahkan hingga Jakarta yang memiliki keluarga di Cirebon. “TPU di sini di atas tanah pemda,” kata Arifin. Sekaligus mengatakan kalau warga tak boleh menolak pemakaman covid di tempat tersebut. “Karena sudah ada aturannya yang mengatur,” sambungnya.
Arifin menambahkan, saat awal dijadikan TPU khusus covid, pemkot tak lebih dulu melakukan koordinasi. Tapi seiring berjalannya waktu komunikasi itu dilakukan dan terjalin. Sampai warga mengerti dan merestui. Hingga kemarin masih ada lahan pemakaman covid yang kosong. Yang masih akan digunakan oleh korban ganasnya virus dari Wuhan, China, tersebut.
Sementara Kepala UPT Pertamanan dan Pemakaman DPRKP Kota Cirebon Widiyanti ST mengatakan TPU Kedung Menjangan memiliki luas 11.635 meter persegi. Terbagi menjadi tanah pemakaman muslim seluas 5.320 meter persegi.
TPU Kedung Menjangan juga menjadi lokasi untuk penguburan jenazah-jenazah yang tanpa identitas. Misalnya korban tabrak lari, korban-korban bencana, atau jenazah dari korban kejahatan lainnya. Ada puluhan bahkan lebih makam tidak bertuan atau makam Mr X yang dikebumikan di TPU tersebut. Tiga tahun terakhir sudah lebih dari 85 jenazah tak bertuan. Tak ada identitas. (*)
Cerita Tukang Gali Kubur Covid-19 di TPU Kedung Menjangan, Kota Cirebon
