Usaha jasa pangkas rambut bisa disebut usaha tahan banting di tengah pandemi. Jumlah usaha jenis ini semakin bertambah. Pangkas rambut banyak ditemui hampir di setiap sudut perkotaan maupun pedesaan. Ada yang masih tradisional, namun juga banyak yang modern.
Agus Panther, Kuningan
Nyaris di setiap sudut kota dan desa, berdiri pangkas rambut. Bermodal keahlian memotong rambut, warga mendirikan usahanya. Usaha pangkas rambut sendiri cukup menjanjikan keuntungan dengan modal yang tidak terlalu besar. Cukup menyewa tempat dan membeli peralatan cukur rambut, usaha ini bisa langsung dimulai. Bagi yang punya modal besar, mereka mendirikan barbershop lengkap dengan layanan tambahan. Terkadang ada barbershop yang memberikan servis pijat kepala kepada konsumennya.
Harga yang ditawarkan antara pangkas rambut dan barbershop, jelas berbeda. Misalnya saja pangkas rambut yang berada di pinggir jalan atau pasar, mereka mematok harga Rp10 ribu sekali cukur. Sedangkan barbershop bervariasi antara Rp20 ribu sampai Rp50 ribu.
“Ya harganya jelas beda. Kalau kita dicukur di pangkas rambut biasa, harganya cuma Rp10 ribu. Tapi kalau di barbershop jauh lebih mahal. Saya kira wajar karena pelayanan dan fasilitas yang disediakan juga berbeda,” ujar Rudi, pelanggan pangkas rambut konvensional.
Meski beda pangsa pasar, namun pemilik barbershop juga harus piawai mempromosikan usahanya lantaran persaingan antar barbershop juga cukup ketat. Seperti yang dilakukan Barbershop 16 yang terletak di depan pintu masuk Kampus I Uniku. Barbershop ini menawarkan promo potongan harga kepada para pelanggan. Bahkan setiap pelanggan cukup membayar setengahnya dari harga normal. Walaupun terbilang baru launching, sejumlah fasilitas disediakan untuk memanjakan pelanggan. Terlebih ada spot foto selfie saat menunggu giliran untuk potong rambut, sekaligus dengan ruangan ber-AC agar membuat nyaman.
Owner Barbershop 16 Kuningan Ayep Setiawan atau akrab disapa Adon menuturkan, membangun barbershop ini dengan konsep kekinian yang dilengkapi area spot untuk selfie. Sehingga pelanggan tidak jenuh saat menunggu, apalagi kebanyakan adalah anak-anak muda.
“Kita menyesuaikan dengan tren saat ini, area tunggu dibuat sedemikian rupa agar menarik untuk foto selfie. Selain kita memberikan servis terbaik untuk potongan rambut yang stylish dan kekinian,” katanya.