PRESIDEN Jokowi meninjau lokasi-lokasi terdampak bencana. Kemarin (8/1) Jokowi memantau penanganan banjir Kalimantan Selatan (Kalsel). Hari ini (9/1) orang nomor satu di Indonesia itu akan berkunjung ke lokasi terdampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.
Jokowi dijadwalkan akan meninjau posko satgas, kantor gubernur, dan meninjau posko induk pengungsian di Stadion Manakarra, Mamuju. “Hanya dua titik, dari Bandara Tampa Padang ke kompleks kantor gubernur terus ke Stadion Manakarra. Setelah itu langsung kembali ke Jakarta,” kata Juru Bicara Satgas Bencana Gempa Sulbar, M Natsir, kemarin.
Sementara itu, masa pengungsian korban gempa Majene-Mamuju bakal lama. Proses pemulihan Sulbar pascabencana mulai dilakukan. Tanggap darurat bencana ditetapkan 14 hari, sejak 15-28 Januari. M Natsir mengatakan selama masa tanggap darurat, masyarakat tetap diminta berada di pengungsian. Sembari menunggu hasil kajian peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Tidak perlu panik berlebihan. Masyarakat tetap diminta menjauhi pantai dan berlindung di wilayah ketinggian yang dianggap aman. Selama 14 hari ini satgas fokus pada pemulihan. Masa kerja peneliti gempa dari BMKG selama 14 hari,” kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemprov Sulbar itu.
Kata Natsir, untuk bisa kembali ke rumah, akan ada penjelasan dari satgas setelah melakukan evaluasi. “Kemungkinan masih akan ada gempa (susulan) atau sudah tidak ada, nanti akan diumumkan oleh satgas,” katanya.
Dalam masa pemulihan ini, kata Natsir, satgas telah menetapkan agenda. Di antaranya melakukan pembersihan puing bangunan milik pemerintah dan masyarakat yang roboh, setelah proses pencarian dan evakuasi korban selesai. “Setelah itu, kita melakukan audit fisik. Tentukan bangunan yang masih layak. Bangunan yang tidak layak lagi akan dirobohkan,” katanya.
Secara bertahap akan dilakukan proses pemulihan ekonomi di wilayah terdampak. Saat ini, toko modern sudah diintervensi untuk beroperasi. “Sebisa mungkin kita mempercepat proses pemulihan ekonomi. Saat ini juga sudah dibuka minimarket dikawal personel TNI dan Polri, sehingga masyarakat bisa belanja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Pemprov Sulbar saat ini mendata jumlah rumah warga yang rusak. Memilah rumah yang memiliki asuransi dan tidak. Pemerintah akan membantu rumah yang tak berasuransi. “Rumah yang memiliki asuransi akan didesak percepatan pengerjaannya. Perbaikan rumah yang tidak memiliki asuransi akan didiskusikan lagi sumber anggarannya,” katanya. (rul)