Total 40 Jenazah Korban Longsor Sumedang, Operasi Pencarian Ditutup

0 Komentar

SEBANYAK 40 korban tewas longsor Sumedang sudah ditemukan semua. Dua korban terakhir ditemukan pada Senin (18/1), masing-masing pukul 19.59 WIB dengan jenis kelamin laki-laki serta pukul 21.13 WIB dengan jenis kelamin perempuan. Ke-40 korban tersebut adalah warga dan beberapa petugas yang gugur ketika menjalankan tugas.
Dengan ditemukannya para korban, Operasi Pencarian dan Penyelamatan (SAR) pun ditutup. Hal itu dikatakan Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah. “Pukul 21.35 WIB pencarian terhadap korban longsor di Sumedang saya nyatakan selesai dan ditutup,” ujar Deden Ridwansah, dikutip dari @basarnas­­_jabar, Senin (18/1).
Dari total delapan korban yang ditemukan kemarin berada di sektor dua yaitu lokasi rumah pada longsoran pertama. Ia menyatakan keberhasilan pencarian ini berkat sinergitas dan kerja sama tim di lapangan. “Malam ini (tadi malam, red) adalah hari pencarian terakhir dari penambahan waktu tiga hari. Alhamdulillah di hari kesepuluh pencarian ini delapan korban bisa langsung dievakuasi,” ucapnya.
Seperti diketahui, longsor itu terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1). Dari jumlah mereka yang meninggal, ada Danramil Cimanggung Kapten Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang. Keduanya turut menjadi korban saat longsoran susulan pada pukul 19.30 WIB. Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespons laporan warga pada longsoran pertama pukul 16.00 WIB.
Saat itu, setelah setelah kejadian, Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lokasi. Sesuai laporan kejadian bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, tanah longsor terjadi pada Sabtu (9/1) pukul 16:00 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Longsoran tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter itu menimbun 14 unit rumah. Selain menyebabkan warga meninggal dunia, yang lainnya juga mengalami luka-luka. “Longsor berada di lokasi yang memang ada kemiringan yang cukup curam. (Longsor) terjadi dua kali dan dua-duanya mengalami fatalitas,” Gubernur Ridwan Kamil.
“Pada kejadian pertama tertimbun delapan orang. Lalu, longsoran kedua terjadi. Korban mayoritas adalah para penolong longsor pertama, termasuk Pak Danramil (Cimanggung) yang menjadi korban,” imbuh Gubernur Ridwan Kamil.

0 Komentar