“Ini jalan kabupaten, dan Desa Kertayuga mulai terisolasi sejak jalan ini ambles. Alhamdulillah ini sudah ada respons, kita dengan reaksi cepat usulan-usulan, hadir para pemangku kebijakan, baik dari PUTR maupun dari dewan, juga dari muspika. Ini luar biasa, mudah-mudahan cepat ditangani,” harapnya.
“Ini PR bagi kita, mau bagaimana lagi, ke sebelah kiri saya ini jurang, di kanannya tebing. Satu-satunya cara, ya ini jalan harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
Kepala Desa Kertayuga Sri Nurhaeni menambahkan, jalan yang ambles tersebut merupakan jalur utama transportasi, khususnya bagi warga Desa Kertayuga. Kendaraan roda empat dari desanya terpaksa tidak bisa keluar desa, sehingga untuk transportasi yang biasa menggunakan kendaraan roda empat, kini terpaksa harus menggunakan kendaraan roda dua.
“Untuk sementara ada angkot yang dikeluarkan, tapi sampai ujung sini. Nanti nyambung dari sebelah sana menuju Desa Windusari. Otomatis kalau ada pembelian material atau ada yang sakit, ya terpaksa dioper,” jelas Sri.
Untungnya, kata dia, saat ini anak-anak sekolah masih menjalani sistem pembelajaran daring dari rumah, sehingga tidak begitu merepotkan saat anak-anak sekolah harus bersekolah tatap muka dengan lokasi yang jauh, lantaran akses lalu lintas terganggu. Apalagi angkot di desanya hanya ada satu, sehingga saat sekolah seperti biasa sudah berjalan lagi, jelas akan terganggu.
“Kalau kondisi jalan yang rusak ini kelamaan, ya fatal bagi desa kami. Kasihan bagi warga untuk beraktivitas, karena mobil juga banyak yang terjebak di bawah. Tidak ada jalan alternatif, ini satu-satunya akses jalan menuju Desa Kertayuga, ke sananya buntu, kan Kertayuga mah akhir, tidak ada lagi jalan,” keluhnya.
Sebenarnya, lanjut Sri, tahun 2019 saat kerusakan masih sedikit, pihaknya sudah mengusulkan perbaikan TPT (Tembok Penahan Tebing) kepada dinas terkait melalui salah seorang anggota DPRD. Ternyata anggaran saat itu tidak ada, dan tahu-tahu kondisi jalan sudah retak-retak, bahkan ambles seperti yang terjadi saat ini.
“Surat pertama saya layangkan itu untuk irigasi, kemudian kedua untuk TPT. Kemarin hari Rabu, justru ini bahu jalan. Ternyata di hari Jumat itu, hujan gede, sehingga kerusakannya nambah ke jalan. Jadi, sekarang 3 sebenarnya, irigasi, bahu jalan sama jalan. Tapi katanya mau (diperbaiki) jalan dulu sama TPT, irigasinya nanti alternatif pakai paralon atau bagaimana,” sebutnya.