“Melihat kondisi penyebaran Covid-19 di Tanah Air yang belum terkendali, bahkan ada kecenderungan terjadi penyebaran yang lebih cepat, saya kira keterlibatan masyarakat dalam berbagai upaya pengendalian penyebaran virus ini harus nyata. Butuh langkah strategi,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Selasa (26/1).
Menurut Lestari, langkah strategis itu antara lain penambahan sarana dan prasarana kesehatan untuk mengatasi pertambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan. Apalagi, jelasnya Rerie, sapaan akrab Lestari, mengutip data Satgas Pengendalian Covid-19, per Minggu (24/1) angka positif rate atau rasio positif Covid-19 sudah mencapai 33,24%.
Sementara itu, per Selasa (19/1), sejumlah provinsi mencatatkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit di atas 70%. Sebagai contoh di Jakarta BOR tercatat 86,7%, BOR Jawa Barat 77,8%, BOR Jawa Tengah 72,1%, BOR Jogjakarta 83%, dan BOR Banten 87%. Peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, jelas Rerie, antara lain diduga karena sudah terjadi pandemic fatigue, yaitu keadaan masyarakat yang mulai lelah dan jenuh dengan pandemi. Akibatnya, tambah Rerie, masyarakat sering mengabaikan sejumlah aturan.
Berdasarkan sejumlah kondisi tersebut, jelas Rerie, selain persiapan penambahan ruang perawatan khusus pasien Covid-19 dan tempat tidur, penambahan ketersediaan tenaga kesehatan baik perawat dan dokter juga harus diantisipasi. Bentuk antisipasi lain, jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, adalah upaya disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam bentuk disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun adalah upaya yang harus selalu direalisasikan.
Di sisi lain, tegas Rerie, perbaikan mendasar dalam melakukan test, tracing dan treat juga harus dilakukan, agar upaya pengendalian penyebaran Covid-19 terukur dan bisa menekan signifikan pertambahan kasus positif Covid-19.
Tidak kalah penting, tegas Rerie, adalah langkah pemerintah dalam meningkatkan imunitas tubuh masyarakat lewat asupan makanan bergizi. Sejumlah organisasi masyarakat dan ibu-ibu penggerak PKK di daerah serta Dharma Wanita di setiap kementerian dan lembaga pemerintah, ujarnya, bisa dilibatkan secara aktif dalam program peningkatan gizi masyarakat ini.
Berbagai upaya itu sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak, para pemangku kepentingan di pemerintah pusat dan daerah, serta seluruh lapisan masyarakat. Tanpa gerakan bersama, menurut Rerie, pengendalian penyebaran virus di Tanah Air sangat sulit mencapai hasil yang memuaskan.