Wati sekali lagi tak berhenti mengucap syukur. Di tengah situasi ini, banyak orang-orang baik, yang rela mengabdikan tenaga, upaya bahkan waktunya. “Ini menjadi bukti dan sangat dirasakan saat kejadian dr Nisa itu,” katanya.
Tidak hanya itu, Wati pun sangat bersyukur. Apa yang disampaikan drg Heru tentang RSD Gunung Jati benar-benar terbukti. Pelayanan dari mulai satpam sampai tenaga medis, benar-benar dirasa sangat cepat. Para dokter pun bekerja profesional.
Termasuk dr Oom SPpD, dr Syifa Imelda SpP, dr Suhendi SpJP, kemudian dr Aldrialmi dan Psikolog Yanti. “Ada pelajaran yang bisa diambil. Yang terpenting kita terbuka, kita terbuka menjelaskan kondisi pasien seperti apa. Ini juga mempermudah penanganan oleh tim medis,” kata Wati.
Wati tak berhenti mengucap syukur dan apresiasi setinggi-tingginya untuk drg Heru Purwanto, dr Nissa, tenaga medis di RSD Gunung Jati. Dia menjadi saksi sendiri. Penanganan yang maksimal diberikan tidak hanya kepada pasien yang dikenal, tetapi kepada siapapun yang membutuhkan pertolongan.
Dihubungi terpisah, drg Heru Purwanto MARS mengungkapkan apa yang dilakukan adalah upaya untuk saling membantu. Sebagai orang yang pernah memimpin RSD Gunung Jati periode 2010-2017, Heru menyaksikan betul bagaimana rumah sakit berkembang. Bahkan menjadi rumah sakit rujukan Jawa Barat.
Karenanya, dia tidak ragu merekomendasikan RSD Gunung Jati untuk tempat perawatan, ketika ada yang berkonsultasi kepada dirinya. “Saya yakin dengan penanganan di sana. Rumah sakitnya, tenaga medisnya, peralatannya, lengkap,” katanya.
Dia pun mengapresiasi tenaga medis juga sejawatnya yang telah bekerja sepenuh hati. Termasuk membantu pasien Covid-19 untuk mendapatkan kesembuhan. Mengingat kecepatan penanganan merupakan salah satu faktor pasien mendapatkan kesembuhan. (*/yud)