CIREBON – Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) periode 2021-2024 harus solid. Juga saling menguatkan. Marwahnya harus dijaga dalam menjaga kondusivitas daerah. Sebab, kontribusi kuwu membangun desa begitu besar. Yang dampaknya sampai ke level Kabupaten Cirebon.
Ketua Terpilih FKKC, Muali, telah menyusun kepengurusan yang baru setelah musyawarah besar (mubes) digelar beberapa waktu lalu. Rencananya, pertengahan Februari akan ditetapkan oleh bupati.
“Tapi, sebelum ditetapkan, saya akan mengumpulkan seluruh kepengurusan FKKC duduk bersama, untuk menyatukan persepsi. Tujuannya, menentukan arah FKKC ke depan, lebih jelas dan terukur,” kata Muali kepada Radar Cirebon, kemarin (28/1).
Kuwu Desa Keraton itu menjelaskan, sudah waktunya FKKC kembali menyatu. Menghilangkan egosentris masing-masing. Beda pilihan saat mubes, itu hal biasa. Sebab, itu bagian dari dinamika. Pada prinsipnya, semua adalah kuwu yang ingin ikut membangun Kabupaten Cirebon.
“Komitmen untuk memajukan FKKC dan Kabupaten Cirebon itulah yang harus kita pegang. Karena, kita adalah bagian di dalamnya. Saya juga sudah berkomunikasi dengan calon lain. Semua terbuka, untuk menatap ke depan,” terangnya.
Ia menceritakan, para kontestan di mubes sudah ditawarkan untuk bersama-sama duduk menakhodai FKKC ke depan. Salah satu di antaranya akan menduduki posisi sekjen, dari wilayah timur. Hal ini untuk menghapus persepsi bahwa timur ditinggalkan.
“Makanya, pengurus dari timur diprioritaskan. Kuantitasnya dilebihkan yang hampir 60 persen dari wilayah timur. Dilakukan untuk kebaikan FKKC ke depan. Dan Insya Allah sekjen nanti dari timur,” katanya.
Artinya, tambah Muali, pihaknya memastikan kepengurusan nanti semua terwakili. Dari setiap kecamatan ada perwakilannya. “Mudah-mudahan ini yang terbaik,” pungkasnya. (sam)