CIREBON – Ketua Rabithah Alawiyah Cimajakuning, Habib Miqdad Baharun kedatangan tamu, kemarin (31/1). Dia adalah Kapolres Cirebon Kota, AKBP H Imron Ermawan. Kapolres yang belum lama menjabat itu rupanya dekat dengan para ulama. Pun para habib.
Sebelum bertugas di Cirebon, lulusan Akpol tahun 2002 itu mendapat pesan, dari Habib Nabil dan Habib Ridho di Pasuruan. Saat di Cirebon, silaturahmilah ke Habib Miqdad Baharun. Tidak hanya itu, sebelumnya juga ia menyempatkan ziarah ke Makam Sunan Gunungjati dan Syeikh Dzatul Kahfi di Gunungjati.
“Alhamdulillah, kita kedatangan Kapolres Cirebon Kota. Beliau adalah jamaahnya Mbah Hamid Pasuruan,” kata Habin Miqdad, saat menerima silaturahmi Kapolres Cirebon Kota.
Ia berharap, Kapolres asli dari Jawa Timur Pasuruan itu bisa bertugas dan bersinergi dengan baik di Cirebon. Pun dalam berdakwah. Juga bisa bekerjasama dalam membangun Cirebon dari segala sisi.
“Dakwah itu tidak mesti harus kiai dan ulama. Tapi setiap mukmin bisa memberi dakwah, saling mengingatkan. Sesuai dengan sabda nabi. Yang tujuan dakwah itu adalah, menyelamatkan aqidah dan agamanya umat,” tuturnya.
Perlu diketahui, kata Habib Miqdad, rutinitas Rabithah Alawiyah secara garis besar adalah sosial kemasyarakatan. Tidak terlibat dalam percaturan politik. “Tapi, kalau politik sudah mentok, baru kita dibutuhkan. Sebagai bemper,” kata Habib.
Namun, ia mengaku tidak aneh dengan fenomena yang saat ini sedang terjadi di masyarakat. Sebab, nabi Muhammad sudah mengingatkan hal itu melalui haditsnya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKP H Imron Ermawan mengaku, menjadi polisi saat ini bukan tanpa alasan, tapi ada dorongan kuat dari KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur, dan juga KH Hasyim Muzadi.
“Jadi yang membawa saya menjadi polisi adalah NU. Termasuk dorongan dari orang tua dan restu agama,” tuturnya.
Ia mengaku, sebagai murid dari Habib Nabil dan Habib Ridho. Maka, sebagai murid, ia pun datang bersilaturahmi dengan Habib Miqdad Baharun yang merupakan Pengasuh pondok pesantren Al Khairiyah dan juga Ketua Rabithah Alawiyah Cimajakuning.
“Saya kaget, pas datang silaturahmi. Disambut oleh pengurus Rabithah Alawiyah Cimajakuning, semuanya hadir. Sementara, saya cuma berlima. Sampai saat bingung mau ngomong apa. Karena dikelilingi para habaib dan ulama,” imbuhnya.