Daerah Tetap Setia pada AHY

Daerah Tetap Setia pada AHY
SETIA: Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon M Handarujati Kalamullah tetap setiap kepada AHY.
0 Komentar

Menurutnya, proses politik pilpres memang santer. Meskipun dalam hitungan tahun masih cukup lama. Tapi tidak bagi partai politik. Harus mulai pasang trategi dari sekarang. “Dengan isu seperti menggoyang ketua umum kita, membuat kader makin semangat. Merebut kembali kejayaan Partai Demokrat pada pilpres dan pemilu 2004 dan 2009 lalu. Selama 10 tahun Demokrat membersamai rakyat Indonesia,” katanya.
ADA BANYAK FAKSI
Gonjang-ganjing di Partai Demokrat (PD) bakal panjang. Bahkan kini muncul gerakan pro perubahan, yakni mereka yang menginginkan perubahan di Partai Demokrat. Seperti disampaikan politikus senior Partai Demokrat Yus Sudarso. Ia menyebut faksi yang menginginkan perubahan di kursi kepemimpinan PD tak hanya satu.
Yus berani menyebut setidaknya terdapat empat faksi yang menginginkan perubahan. “Dalam pertemuan ini, setidaknya saya amati ada dan saya tahu ada 4 faksi,” kata Yus dalam keterangan resmi yang disampaikan di Jakarta Selatan, Selasa (2/2).
Menurutnya, faksi pertama yang inginkan perubahan yakni kelompok Subur Budhisantoso, Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005. Kedua, faksi Ketum Demokrat hasil kongres 2005 di Bali yakni Hadi Utomo. “Kebetulan saya sebagai koordinator pemenangan Hadi Utomo-Marzuki Alie,” tutur dia.
Faksi ketiga, kata Yus, kelompok Anas Urbaningrum. Berikutnya yang menginginkan perubahan di Demokrat yakni faksi Marzuki Alie. “Tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana Partai Demokrat ke depan, ini adalah sepenuhnya bagian dari internal partai,” ujar dia.
Kemudian, kata Yus, alasan lumrah jika empat faksi mengusulkan sosok tertentu untuk memimpin Demokrat. Kemudian mengusulkan nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. “Apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur, tokoh, ke depan, apa salahnya Pak Moeldoko,” tandas dia.
Sementara pengamat politik Adi Prayitno menyebut tudingan elite PD sangat serius dan tidak main-main, terkait dugaan ada pihak yang ingin mengudeta posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum. Pasalnya, elite partai berlambang mercy itu berani terang-terangan menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Bahkan membawa-bawa nama Presiden Jokowi.
“Saya kira yang paling penting, kalau memang pihak-pihak yang dituding merasa ini fitnah, Demokrat bisa diperkarakan secara hukum. Cuma sampai saat ini belum ada yang menyebut itu fitnah,” ujar Adi pada JPNN.com (Radar Cirebon Group) Selasa (2/2).

0 Komentar