Bentrok geng motor di Wilayah Timur Cirebon (WTC) menimbulkan korban jiwa. Dua orang yang lari menyelamatkan diri ternyata terjun ke sungai. Tak tertolong. Jasadnya ditemukan kemarin.==========================TIGA hari pascabentrok, dua sosok mayat ditemukan di Sungai Cisanggarung, Kabupaten Cirebon, Selasa (2/2). Selidik punya selidik, ternyata itu jasad AM (18) warga Kecamatan Gebang dan RO (20) warga Kecamatan Karangwareng.
Jenazah AM ditemukan di Tawangsari, Kecamatan Losari, pukul 10.30 WIB. Ditemukan oleh warga setempat yang bernama Munadi yang ketika itu ada sekitar jembatan. Ia melihat sosok mayat dengan posisi tertelungkup. Warga pun menghubungi aparat desa dan juga Polsek Losari. Polisi dibantu warga langsung mengevakuasi korban. Pada tubuhnya ditemukan 3 telepon genggam dan KTP atas nama korban.
Jenazah langsung dibawa ke RSUD Waled. Dalam pemeriksaan, tidak ada bekas luka penganiayaan pada korban. “Benar Mas ada temu mayat. Jenazah sudah dibawa oleh Polsek Losari,” tandas Kuwu Desa Tawangsari, Saeforik.
Sementara, mayat RO ditemukan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan pukul 13.20 WIB. Kapolsek Pabedilan Iptu Suhada mengatakan penemuan mayat berawal dari laporan perangkat Desa Kalibuntu. “Saya langsung ke lokasi. Benar ada mayat. Jadi langsung kita evakuasi ke RSUD Waled. Sampai di RSUD Waled, ternyata ada keluarga korban yang mengakui kalau korban adalah RO warga Kecamatan Karangwareng,” kata Iptu Suhada.
Kapolsek mengaku sudah memeriksa bagian luar mayat korban. Tidak ada luka bekas penganiayaan pada tubuh korban. “Dia anggota kelompok geng motor. Saat itu di RSUD Waled juga banyak teman-temannya. Korban tidak ada bekas luka. Keluarga tidak ingin dilakukan otopsi,” jelas kapolsek.
Ya, keduanya menjadi korban meninggal setelah bentrok sesame geng motor di wilayah Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Minggu sore (31/1). Kelompok ini mengaku sebagai korban. Mereka yang diserang geng motor lain.
Seperti diceritakan AH, rekan korban. AH mengatakan kejadian yang dialami kelompoknya berawal saat konvoi usai bakti sosial (baksos). Kelompoknya konvoi untuk mengantarkan teman-temannya yang rumahnya jauh. “Saat kami rolling usai baksos, ada rombongan lain yang tahu. Mereka kemudian menghadang di pabrik garmen Bojongnegara, Kecamatan Ciledug. Pas kami lewat, baru terjadi konflik,” katanya kepada Radar.