Nurpin benar-benar tak menyangka. Apalagi sang anak dikaitkan dengan geng motor. Ia menjelaskan, selepas tamat SMK, Ardi membantu dirinya jualan buah-buahan. “Kadang ikut saya bantu jualan buah-buahan, kadang juga berdagang buah keliling. Ardi itu sangat ulet kerja mencari uang. Setelah bekerja itu Ardi lebih banyak di rumah. Hampir belum pernah yang namanya main-main atau keluar rumah. Tetangga saja lihat Ardi itu pendiam dan tertutup karena setelah berdagang dia hanya di rumah saja,” ungkapnya.
Begitupun saat masih SMK, Ardi selalu di rumah usai pulang sekolah. Ardi sendiri lulus SMK pada tahun 2020. “Waktu masih sekolah juga jarang yang namanya main-main keluar rumah. Pulang sekolah ya langsung di rumah, jarang yang namanya main keluar rumah,” ujarnya.
Di akhir wawancara, Nurpin mengatakan melihat kejadian ini sebagai musibah. “Saya anggap ini musibah. Kami keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak menuntut polisi untuk mengungkap kasus yang menyebabkan kematian Ardi,” tutupnya. (*)