CIREBON – Tawuran geng motor berujung dua korban dari Moonraker tewas karena tenggelam dan hanyut di Sungai Cisanggarung, masih menjadi misteri.
Belum diketahui secara pasti, bagaimana kedua korban bisa hanyut. Meski sejumlah saksi menyebut, mereka berusaha melarikan diri ke sungai dari kejaran warga.
Kendati demikian, kepolisian memastikan akan melakukan penyelidikan lanjutan. Terutama terkait penemuan jenazah korban di Kalibuntu dan Tawangsari, Losari.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi mengungkapkan, bahwa korban yang tewas hanyut di sungai berasal dari salah satu kelompok yang terlibat bentrokan tersebut.
“Sudah kita amankan orang-orang dari dua kelompok ini, lalu ada penemuan mayat yang ditemukan setelahnya sehingga kita lakukan penyelidikan lanjutan,” ujarnya.
Kapolresta juga menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dari kedua belah pihak.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, dugaan sementara penyebab kedua korban meninggal diduga karena tenggelam saat mencoba menghindar dari keributan.
Korban diduga menceburkan diri namun tidak bisa berenang hingga akhirnya tenggelam.
Seperti diberitakan, dua kelompok geng motor terlibat bentrok di wilayah Desa Bojongnegara, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Minggu sore (31/1).
Dari aksi itu, puluhan orang diamankan warga dan polisi. Mereka yang diamankan ternyata dari kelompok geng motor yang diserang.
Dua korban dari pihak yang diserang meninggal. Yakni RO (20) dan AM (18). Keduanya ternyata terjun ke sungai saat akan menyelamatkan diri.
Keduanya tenggelam dan baru ditemukan Selasa (2/2). AM yang merupakan warga Kecamatan Gebang ditemukan di Tawangsari, Kecamatan Losari, pukul 10.30 WIB.
Sementara RO (20) warga Kecamatan Karangwareng ditemukan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan pukul 13.20 WIB. (dri)