CIREBON – Pandemi yang berlangsung sejak 2020 memberikan dampak pada pariwisata. Salah satu yang terasa adalah penurunan jumlah kunjungan wisatawan di sepanjang 2020.
Meski begitu, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon optimistis tahun ini bisa meningkatkan angka kunjungan dari tahun sebelumnya.
Kepala DKOKP Kota Cirebon Drs Agus Suherman menuturkan, kunjungan wisata di tahun 2020 memang mengalami penurunan. Hal ini bukan saja terjadi di Cirebon, namun juga secara global, kunjungan wisatawan turut menurun.
“Di tahun 2020, dari target 2 juta wisatawan, hanya tercapai satu juta kurang,” ungkapnya, kemarin.
Dengan acuan angka tersebut, di tahun 2021, pihaknya menargetkan kunjungan di angka 1 juta. Target ini tentu menurun jika dibandingkan dengan RPJMD di tahun 2020. Namun, hal ini karena, di tahun 2021 masih dibarengi dengan pandemi.
“Semua masih belum bisa kembali normal seratus persen. Untuk itu, perlu waktu perlahan untuk mengembalikan pariwisata seperti semula, tentunya dengan penanganan Covid-19,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku optimistis dengan yang ditargetkan tahun ini. Pasalnya, di tahun ini pembangunan beberapa destinasi baru di Cirebon akan terealisasi.
Seperti misalnya, Alun-alun Kejaksan, Kota Pusaka di Kawasan BAT, hingga Taman Belajar Cikalong yang saat ini mulai banyak dilirik masyarakat.
“Ikon baru yang disiapkan ini menjadi salah satu daya tarik. Nantinya, ini diharapkan bisa menjadi magnet bagi wisatawan,” paparnya.
Seperti diketahui, wajah baru Alun-alun Kejaksan diharapkan bisa menjadi salah stau ikon gerbang pariwisata Jawa Barat.
Tak hanya itu, pembenahan Kota Pusaka di sekitar BAT juga saat ini sedang disiapkan. Taman Kebumen juga nantinya akan disiapkan sebagai pusat pariwisata, akan menjadi salah satu destinasi baru yang bisa dikunjungi wisatawan.
“Tentunya hal ini akan terwujud dengan kerja sama stake holder dan masyarakat,” ungkapnya.
Di samping itu, dalam menggeliatkan pariwisata di Cirebon, Agus berharap hal ini harus sejalan dengan penerapan protokol kesehatan. Para pelaku pariwisata juga harus selalu menerapkan protokol kesehatan. (apr)