CIREBON – Pelaksanaan PPKM proporsional resmi berakhir Senin (8/2). Jumlah kasus baik yang meninggal atau yang positif menunjukan trend membaik. Jumlah kematian menurun dan rasio positif menurun.
Kabupaten Cirebon pun akan memulai tahapan baru dalam PPKM yakni PPKM mikro. Dimana penyekatan dan pengetatan akan dilakukan di tingkat desa dengan memaksimalkan satgas d itingkat desa dan Kecamatan.
“Ada 131 desa yang akan melaksanakan PPKM mikro. Ini yang level kedaruratannya merah, orange dan kuning. Sisanya yang hijau dan biru tidak melakukan PPKM mikro,”ujarnya.
Diterangkan Imron, dalam pelaksanaan PPKM mikro ini, masyarakat satgas di tingkat desa maupun Kecamatan akan dioptimalkan dengan mendorong semua potensi yang ada. Satgas tingkat desa dan kecamatan akan melakukan fungsi dan tugas sosialisasi sekaligus penegakan disiplin dengan tetap berkoordinasi dengan Satgas Kabupaten Cirebon.
“Jadi pengetatannya di tiap-tiap desa yang sudah ditentukan. Tapi tidak disemua wilayah, hanya yang kuning , orange dan merah saja. Pemberlakukan pengetatannya pun sesuai dengan zonanya,” imbuhnya.
Dijelaskan Imron, pihaknya saat ini melakukan evlauasi dari pelaksanaan PPKM yang dilaksanakan dua tahap di Kabupaten Cirebon. Dari paparan yang disampaikan sambung Imron, jumlah kasus sudah mengalami penurunan dan angka kesembuhan menujukan peningkatan yang cukup signifikan.
“Paparan tadi saat kita evaluasi, cukup bagus penanganan di Kabupaten Cirebon, angka kasus dan angka kematian bisa kita tekan,”bebernya.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes kepada Radar mengatakan melihat data yang ada, angka kematian bisa ditekan. Pada awal PPKM sebesar 5,77 persen dan saat ini menurun menjadi 5,57 persen. Untuk rasio kasus positif sendiri dari sebesar 11,2 persen dan kini menjadi 5,19 persen.
“Trennya membaik. Kasus bisa kita tekan dan angka kematian juga menurun,” ungkapnya. (dri)