3 Korban Banjir Meninggal, Puluhan Ribu Mengungsi, Wilayah III Waspada

3 Korban Banjir Meninggal, Puluhan Ribu Mengungsi, Wilayah III Waspada
TAK TERTOLONG: Tim SAR mengevakuasi warga yang meninggal di Desa Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis. Foto bawah, korban banjir asal Desa Karangasem, Kecamatan Terisi bertahan di Stasiun KA Terisi.
0 Komentar

Wilayah III Cirebon atau Ciayumajakuning waspada. Zona merah curah hujan tinggi. Sampai pertengahan Februari. Kemarin banjir parah terjadi di Kabupaten Indramayu. Juga Majalengka. Hingga tadi malam (8/2) puluhan ribu orang bertahan di lokasi-lokasi pengungsian. Sementara 3 warga meninggal saat proses evakuasi.
 
========================SEBANYAK 21 kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak banjir. Di wilayah Indramayu Barat (Inbar), sedikitnya 23 ribu warga mengungsi. Mereka memilih bertahan di beberapa titik pengungsian. Seperti kantor desa, masjid, dan juga sekolah yang dijadikan posko pengungsian. Warga bertahan lantaran banjir tak kunjung surut.
Di Kecamatan Haurgeulis misalnya, hingga tadi malam banjir masih menerjang seluruh desa di sana. Itu akibat jebolnya tanggul Sungai Cipunegara serta intensitas hujan tinggi sepanjang dua hari terakhir. Total tercatat, 10 desa terdampak banjir. Terparah di Desa Tumaritis dan Wanakaya. Hampir seluruh warga di dua desa itu diangkut ke lokasi pengungsian.
Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kecamatan Haurgeulis mendata sekitar 18 ribu warga yang berada di posko pengungsian. Yaitu Masjid An Nur Kertanegara, SMK Muhammadiyah Haurgeulis, Masjid Besar Al Furqon, Masjid Istiqomah Mekarjati, SDN Gandamulya Haurgeulis.
Kemudian di SMP PUI Haurgeulis, SMK AL Irsyad Cipancuh, SDN 1 Haurgeulis, dan kantor Desa Sumbermulya. “Desa Tumaritis dan Wanakaya hampir semua warganya mengungsi. Ada sekitar 10 ribuan orang,” sebut Ketua Satkorlak PBA Haurgeulis Rory Firmansyah SSTP MSi.

Penduduk di dua desa yang paling terdampak jebolnya tanggul Sungai Cipunegara itu langsung diangkut ke lokasi-lokasi pengungsian oleh tim BPPD dan Basarnas. Evakuasi dari rumah-rumah warga menggunakan perahu karet lalu diangkut mobil truk dan pikap ke posko pengungsian.
Sementara Satkorlak PBA Kecamatan Losarang mencatat sedikitnya 10 ribu warga yang mengungsi. Tersebar di lokasi pengungsian di Desa Jangga, Puntang, Jumbleng, dan Desa Krimun. Rumah warga di empat desa itu terendam air antara 1-2 meter. “Pengungsi ditempatkan di masjid, balai desa,dan Yayasan Dai Annur,” ucap Ketua Satkorlak PBA Kecamatan Losarang, H Suratno Sukarja, kemarin.

0 Komentar