CIREBON – Atap bangunan MI Wathoniyah, Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu ambruk total, Senin (8/2). Hujan deras yang terus mengguyur disebut-sebut sebagai penyebab ambruknya atap tersebut.
“Kejadian waktu hujan deras sekitar pukul 12.00 WIB itu atap bangunan termasuk genting semuanya ambruk,” ujar Kepala MI Wathoniyah, Ulpah Sag.
Ulpah mengatakan atap bangunan yang ambruk total adalah atap satu kelas. Namun karena ambruk total, dua kelas lainnya ikut terdampak. “Yang ambruk total sampai gentingnya ikut roboh hanya satu kelas, tapi yang terdampak ada kelas lain juga. Total ada tiga kelas,” jelasnya.
Ulpah mengungkapkan bangunan MI Wathoniyah sejak berdiri tahun 1991 hingga saat ini belum ada renovasi. “Pernah ada renovasi itu juga cuma perbaikan plafon. Tetapi yang lainnya belum ada renovasi sama sekali,”ujarnya.
Ulpah menjelaskan sejak dua minggu yang lalu sudah ada gejala atap bangunan akan ambruk. “Dua minggu yang lalu plafon sudah ambruk, tetapi atap genting belum, sekarang benar-benar ambruk total seluruh atapnya,” ungkapnya.
Ulpah mengatakan untuk melakukan perbaikkan pihaknya menunggu bantuan dari Kementerian Agama Kabupaten Cirebon. “Kita terkendala anggaran untuk perbaiki atap bangunan yang ambruk ini. Kita menunggu bantuan dari Kemenag untuk bisa kembali membangun atap ruang kelas yang ambruk,” tuturnya.
Sementara itu Camat Mundu Anwar Sadat mengatakan pihaknya berupaya agar atap bangunan sekolah tersebut bisa segera dilakukan perbaikkan. “Kita akan dorong Kementerian Agama dan dibantu baznas untuk bisa membangun kembali atap bangunan sekolah yang ambruk,”ujarnya.
Hal tersebut harus segera dilakukan karena berkejaran waktu dengan siswa kembali belajar tatap muka. “Jangan sampai siswa sudah belajar tatap muka, namun ruang kelas ini belum diperbaiki ataupun belum selesai diperbaiki lalu siswa akan belajar di mana?” tuturnya.
Tidak hanya atap bangunan sekolah saja yang ambruk, namun genting atap rumah warga Desa Bandengan Kecamatan Mundu bernama Halimah juga ambruk pada Senin pagi akibat hujan deras. Namun kondisinya hanya seperempat gentingnya saja yang rusak dan turun.
Halimah mengatakan genting rumahnya turun dan rusam akibat hujan deras yang terjadi terus menerus. “Gentingnya saja yang turun dan pada rusak namun kayu-kayu masih,” ujarnya.(den)