Rumah untuk Warga Kawungsari

Rumah-kawungsari
SIAP DIHUNI: Pemerintah membangun lebih dari 400 rumah di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum, yang akan ditempati warga Kawungsari.
0 Komentar

“Kalau uangnya sudah ada, tinggal dibayarkan kepada warga yang jumlahnya 94 itu. Namun harus menunggu lebih dulu selesainya masalah kesalahan administrasi dan pengukuran ulang yang akan dilakukan BPN,” terang Putu.
Menyangkut kapan akan direlokasi warga Kawungsari ke Sukarapih, Putu mengatakan, bahwa kemungkinan dilakukan pada Agustus mendatang menunggu tuntasnya pembangunan ratusan rumah. Saat ini, proses pembangunan sedang berjalan dan diperkirakan rampung di bulan Juli.
“Untuk pembangunan perumahan sepertinya akan selesai di bulan Juli. Ada penambahan waktu pengerjaan selama dua bulan atau addendum karena faktor cuaca. Rekanan terus bekerja menyelesaikan pembangunan perumahan,” katanya.
Fasilitas di lokasi perumahan juga mendapat dukungan penuh pemerintah pusat. Seperti sarana air bersih, pembangunan TPT, dan juga perbaikan jembatan. Untuk pembangunan TPT dan jembatan yang berada di lokasi perumahan, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Kemudian air bersih dianggarkan Rp2,5 miliar.
“Alhamdulillah pemerintah pusat menyetujui usulan pak bupati dimana dikucurkan anggaran sebesar Rp6 miliar. Alokasinya untuk pembangunan TPT, saluran air dan air bersih. Nantinya air bersih akan diambil dari sumber Banyu Urip yang lokasinya berjarak 6 kilometer dari perumahan. Ke depan, air bersih ini akan dikelola oleh Pemdes Kawungsari,” sebut Putu.
Putu juga mengungkapkan, keinginan warga Kawungsari untuk dibuatkan jalan tembus dari Bendungan Kuningan ke Sukarapih juga diapresiasi oleh pemerintah pusat. Jarak antara perumahan relokasi dengan bendungan sekitar 4 kilometer. “Ya betul ada usulan dari masyarakat agar dibuatkan jalan tembus, pak bupati langsung merespons dengan mengajukannya ke kementerian. Pak Ridwan (Kepala Dinas PUTR) sudah diinstruksikan oleh pak bupati untuk menbuka badan jalan dari bendungan sampai Sukarapih,” tambah Putu.
Jika sudah beroperasi, lanjut Putu, Bendungan Kuningan bisa menjadi objek wisata yang mendatangkan pemasukan bagi masyarakat di sekitarnya, dan kabarnya juga akan digunakan lokasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). “Kami merencanakan jika nantinya Bendungan Kuningan menjadi objek wisata, masyarakat yang berada di sekitarnya harus bisa menjadi pelaku wisata. Kami akan mendorong ke arah sana di mana warga terutama Kawungsari bisa terlibat dalam objek wisata. Sedangkan untuk PLTA, kami belum menerima informasi lebih lanjut,” papar dia.

0 Komentar